Tlah tiba pada satu waktu, dimana semesta tak lagi memberiku restu untuk mencintaimu, terlebih memilikimu.
Sebelum aku benar-benar melupakanmu, harus kamu tahu sesuatu, tentang mencintaimu aku tidak pernah setengah- setengah melakukannya. Betapa aku dipenuhi rasa bangga, sebab menyayangimu aku pernah. Tak apa, meski kehadiranku dihidupmu hanya ditakdirkan sebatas singgah.
Kita adalah perkara sederhana, juga rumit dihadapan semesta. Akupun tak menyukaimu yang diam tak bersuara. Diam mu seolah menginginkan pergiku, tetapi baiklah.
Maka terhitung dari hari ini, izinkan aku untuk berat ikhlas melepasmu. Sama sepertimu, aku juga berhak melanjutkan hidupku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H