Seorang nenek sedang duduk di sebuah kursi di teras rumah bersama cucunya. Cucunya yang dulu masih kecil sekarang sudah dewasa, kaya, dan berkeluarga.
Di malam yang sejuk ditemani suara gemericik air sungai dekat rumah, nenek itupun memulai percakapan dengan bertanya, "Itu hewan apa yang di dekat pohon mangga itu, Cu?"
Cucunya pun menjawab dengan sangat sopan, "Ooh hewan yang di dekat pohon mangga itu ayam nek."
Tak seberapa lama si nenek bertanya lagi, "itu yang warna coklat itu hewan apa lagi?"
Dengan perasaan sedikit kesal cucunya menjawab, "Ayam nek..."
Sekali lagi, nenek kembali bertanya, Â "Lalu hewan yang barusan melompat ke atas pohon itu hewan apa?" Neneknya menunjuk ayam yang dari tadi ia tanyakan.
Dengan rasa kesal bercampur jengkel mendengarnya, cucu itu menjawab "ITU AYAM NEK. KAN SAMA SAJA..! MEMANGNYA DARI TADI NENEK NGGAK LIAT?!?"
Karna mendengar kata kata itu, tanpa nenek sadari air mata telah menetes dan membasahi pipinya.
Nenek itu berkata dengan suara yang pelan dan lembut, "Dulu, 28 tahun yang lalu aku sembari menyisir rambutmu, ditempat yang sama dengan saat ini aku menjawab pertanyaan yang sama untukmu 10 kali. Sedangkan sekarang aku hanya bertanya 3 kali, tapi kau telah membentakku sebegitunya.."
Si cucu termenung menyesal, dan memeluk neneknya. Tanpa ia sadari air matanya pun telah membahasahi pipi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H