Mohon tunggu...
Naura Fatma
Naura Fatma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

saya seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Digitalisasi terhadap Pedagang Tradisional

30 Mei 2024   15:35 Diperbarui: 30 Mei 2024   15:51 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kemajuan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia perdagangan dan pola konsumsi masyarakat. Teknologi digital mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian dunia (Abdul Halim, 2010). Banyak masyarakat yang memanfaatkan kecanggihan teknologi serta perkembangan internet untuk mengembangkan bisnisnya baik dalam bisnis yang masih kecil-kecilan maupun bisnis yang sudah besar dan berkembang. Kemunculan platform perdagangan online atau e-commerce telah mengubah cara manusia berbelanja dan melakukan transaksi bisnis. E-commerce merupakan model bisnis yang non-face (tidak menghadirkan pelaku bisnis secara fisik) dan non sign (tidak memakai tanda tangan asli (Niniek, 2001). Meskipun memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen, maraknya perdagangan online juga telah mengakibatkan dampak yang tidak bisa diabaikan bagi para pedagang konvensional atau pedagang pada toko fisik.

Pada artikel berikut ini akan membahas mengenai dampak dari maraknya aktivitas perdagangan online terhadap pedagang konvesional. Dampak utamanya adalah persaingan yang semakin ketat antara pedagang online dan pedagang konvensional. Pedagang online memiliki keunggulan dalam hal biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan toko fisik. Pedagang online tidak perlu menyewa tempat usaha yang mahal, membayar banyak pegawai, atau menanggung biaya listrik dan utilitas yang tinggi. Hal tersebut memungkinkan pedagang online untuk menjual produk dengan margin keuntungan yang lebih kecil, sehingga menarik perhatian konsumen yang selalu mencari penawaran terbaik. Selain itu, kemudahan akses dan kenyamanan yang ditawarkan oleh perdagangan online telah mengubah preferensi konsumen. Konsumen  juga dapat menjangkau pasar yang lebih luas tanpa batasan geografis sehingga konsumen dapat dengan mudah memesan barang dari mana saja dan kapan saja tanpa perlu meninggalkan rumah atau menghadapi kemacetan lalu lintas. Konsumen dapat membandingkan harga, membaca ulasan, dan membuat keputusan pembelian dengan lebih nyaman. Kondisi ini menyulitkan pedagang konvensional untuk bersaing dalam hal harga, terutama bagi mereka yang memiliki toko di lokasi strategis dengan biaya sewa yang tinggi sehingga hal tersebut telah menyebabkan penurunan jumlah pengunjung di toko-toko konvensional  yang berdampak pada penjualan dan pendapatan mereka.

Maraknya perdagangan online juga telah mengubah perilaku konsumen. Konsumen saat ini cenderung lebih menyukai kenyamanan dan kemudahan dalam berbelanja. Mereka lebih memilih untuk berbelanja dari rumah atau dari mana saja dengan menggunakan perangkat seluler mereka dibandingkan harus mengunjungi toko fisik. Pergeseran perilaku konsumen ini menjadi tantangan tersendiri bagi pedagang konvensional. Untuk tetap bertahan dan bersaing di era digital ini, pedagang konvensional perlu melakukan upaya adaptasi yang signifikan. Mereka harus memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan membangun platform penjualan online sendiri atau bergabung dengan marketplace online yang sudah mapan. Selain itu, pedagang konvensional juga dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk dan layanan mereka, serta berinteraksi dengan konsumen secara lebih aktif.

Selain persaingan dan perubahan perilaku konsumen, pedagang konvensional juga menghadapi keterbatasan jangkauan pasar. Toko fisik hanya dapat menjangkau konsumen dalam radius tertentu, sementara pedagang online dapat menjangkau konsumen di seluruh dunia. Hal tersebut tentunya menjadi kendala bagi pengusaha mikro untuk memperluas usaha mereka dan meningkatkan pendapatan. Meskipun mereka mungkin memiliki produk berkualitas dan layanan yang baik, jika tidak dapat menjangkau pasar yang lebih luas, maka potensi pertumbuhan bisnis mereka menjadi sangat terbatas.

Untuk bertahan di tengah maraknya perdagangan online, pedagang konvensional perlu melakukan adaptasi dan inovasi. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengadopsi model bisnis omnichannel. Omnichannel adalah strategi pemasaran dan penjualan yang di mana mereka mengombinasikan toko fisik dengan platform online. Dengan kehadiran platform online, pedagang konvensional dapat menjangkau konsumen dengan lebih luas dan meningkatkan visibilitas mereka di pasar. Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan data analitik untuk memahami perilaku konsumen dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka secara lebih efektif. Namun, adaptasi tidak hanya terbatas pada penerapan platform online. Pedagang juga perlu berinovasi secara konvensional dalam menciptakan pengalaman berbelanja yang menarik dan unik bagi konsumen. Misalnya, dengan menawarkan layanan konsultasi secara personal, memberikan program loyalitas, atau menciptakan suasana toko yang nyaman dan menyenangkan.

Untuk menjamin keberlangsungan usaha pedagang konvensional, peran pemerintah dan regulasi menjadi sangat penting. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah regulasi dan perlindungan hukum yang tepat. Pemerintah dapat memberikan dukungan kepada pedagang konvensional melalui program-program seperti pelatihan digital, insentif pajak, atau memberikan perlindungan terhadap praktik perdagangan yang tidak adil. Selain itu, regulasi yang jelas dan adil juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan berkeadilan. Regulasi dapat melindungi hak-hak konsumen, menjamin persaingan yang adil, dan mencegah praktik monopoli atau melindungi kekuatan pasar oleh pedagang online besar.

 

Referensi

Ridwan, Madinatul Munawwarah, et al. "EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling," 5 Dec. 2023, ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns.

Hutabarat, Peny Meliaty; Altamira, Melisa Bunga; and Adelina, Erni (2021) "Pemanfaatan Strategi Omnichannel Marketing di Perguruan Tinggi," Jurnal Vokasi Indonesia: Vol. 9: No. 1, Article 5.

Ardiansyah Muhammad. (2023). "Dampak Perkembangan E-commerce Terhadap  Bisnis Ritel Tradisional: Peluang dan Tantangan" Jurnal Staind Madina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun