Mohon tunggu...
Naura Darwis
Naura Darwis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup itu harus bahagia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk Bergerak Untuk Hidup Yang Lebih Baik

18 Desember 2024   21:21 Diperbarui: 18 Desember 2024   21:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kebiasaan hidup malas bergerak atau yang biasa dikenal dengan mager atau sedentary lifestyle dapat berakibat fatal. Gaya hidup ini sering dijadikan alasan untuk diri agar bisa bersantai di rumah, apalagi disaat akhir pekan akan tiba. Memang benar, tidak ada salahnya melakukan hal itu, karena sebenarnya tubuh kita juga perlu istirahat untuk memulihkan tenaga. Tapi, jangan sampai Anda kelamaan berdiam diri dan malah bikin malas bergerak. Karena hal itu bukan hanya memicu obesitas, dampak dari malas gerak juga bisa ningkatin risiko kematian.

Dikatakan jika Anda menghabiskan waktu sekitar 6 jam cuman diisi dengan duduk, Anda bisa dikatakan punya gaya hidup sedentari. Organisasi 10.000 Step Australia juga menyebutkan, bahwa orang-orang yang berjalan kurang dari 5.000 langkah per harinya maka orang tersebut juga tergolong sedenter. Jadi untuk bisa disebut aktif, Anda harus membiasakan diri dengan berjalan kaki minimal 7.500 langkah per harinya atau lebih.

Gaya hidup sedentari merupakan salah satu pola perilaku seseorang ketika dia melakukan aktivitas atau gerakan fisik yang minim atau sedikit. Contoh beberapa orang yang menjalani gaya hidup sedentari di antaranya yaitu orang-orang kantoran yang hampir sepanjang harinya mereka hanya duduk dibalik meja kerja saja. Akan tetapi gaya hidup sedenter juga diyakini merupakan hasil dari perpaduan berbagai macam faktor. Beberapa faktor lingkunganpun berperan dalam hal ini contoh kemacetan lalu lintas dan polusi udara, hal ini membuat seseorang malas untuk keluar rumah. Ditambah lagi kurangnya fasilitas bagi pejalan kaki, fasilitas olahraga, dan taman rekreasi. Selain itu bertambahnya waktu menonton TV, pemakaian gawai, dan mudahnya mengakses banyak hal lewat ponsel juga sangat berperan dalam hal menyebabkan seseorang malas bergerak.

Gaya hidup sedenter juga bisa dilihat dari kebiasaan saat Anda membeli barang. Pada zaman sekarang ini sudah ada banyak sekali layanan untuk membeli barang, makanan, atau jasa kirim yang bisa dilakukan secara online. Jadi, Anda hanya perlu meng-klik pesanan, transfer via online, terus tinggal menunggu barang dikirim ke depan rumah, jadi tanpa perlu melakukan aktivitas lain kita sudah bisa mendapatkan hal yang kita ingin secara mudah.

Dapat kita lihat bahwa hampir semua aktivitas tersebut membuat aktivitas kita lebih banyak duduk. Ditambah kebiasaan saat adanya pandemi pada saat itu, masyarakat hanya bermodalkan ponsel dan kuota yang cukup sudah dapat melakukan berbagai hal dengan mudah tanpa perlu repot keluar rumah. Sedangkan pada zaman dulu, orang-orang mengharuskan diri mereka buat jalan keluar rumah untuk menyelesaikan berbagai urusan tersebut. Hal inilah yang membuat generasi zaman sekarang sering kali dicap sebagai orang-orang yang malas gerak alias mager.

Karena udah telanjur merasa nyaman, kebiasaan malas gerak jadi makin susah untuk diubah. Tetapi apa pun alasannya, perlu kita tahu bahwa malas gerak harus segera disudahi karena malas gerak diam-diam bisa membahayakan kesehatan tubuh Anda.

Anda mungkin memang tidak akan merasakan langsung risiko dan bahaya dari malas gerak. Karena dampak kebiasaan malas gerak ini baru akan Anda rasakan bertahun-tahun setelah Anda terbiasa malas gerak.

Menurut WHO, kebiasan malas gerak ternyata jadi 1 dari 10 penyebab kematian tertinggi di dunia. Dipertegas oleh data dari European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) tahun 2008, kematian karena malas gerak ini bisa mencapai 2 kali lipat jumlahnya daripada kasus kematian akibat obesitas.

Bahaya malas gerak ini tentu saja akan semakin parah kalau diikuti dengan pola hidup tak sehat lainnya. Mulai dari mengonsumsi makanan dan minuman tidak sehat, merokok, begadang, hingga minum alkohol dan sebagainya, semuanya jelas dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Jadi dengan kita menerapkan pola hidup sehat maka akan banyak dampak yang secara otomatis bisa dirasakan oleh tubuh.

Menjaga tubuh agar tetap aktif adalah salah satu kunci untuk hidup yang sehat dan seimbang. Aktivitas fisik bukan hanya membantu menjaga kesehatan fisik, tetapi juga bisa ningkatin kesejahteraan mental dan emosional, sehingga hidup kita bisa lebih stabil. Jadi jangan biarkan kebiasaan pola hidup malas gerak menghambat kualitas hidup kita.

Maka dari itu marilah jaga pola hidup sehat kita dengan rajin berolahraga dan menjaga pola gaya hidup yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun