Mohon tunggu...
Lulu Naura Nur Syahidah
Lulu Naura Nur Syahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengarkan musik adalah hal yang wajib kulakukan tiap harinya, dengan hobi membaca dan juga olahraga sebagai pelengkap. Kesukaanku makanan pedas dan asin, juga kamu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Potret Perjalanan Seorang Remaja di Tengah Kompleksitas Modern

17 Desember 2024   18:52 Diperbarui: 17 Desember 2024   18:52 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tantangan Eksternal: Interaksi dengan Lingkungan Sosial

Tekanan Akademis dan Sosial

Lingkungan akademis kerap menjadi arena paling kompleks bagi remaja. Ikmal mengalami pergulatan intens dengan standar prestasi yang ketat. Ketika menghadapi kegagalan, seperti memperoleh nilai buruk, pikiran negatif langsung menyerang identitas dirinya. "Saya kurang pintar," begitulah dia menilai diri sendiri - sebuah pemikiran yang sangat umum dialami remaja yang masih dalam proses pembentukan konsep diri.

Salah satu momen yang paling vulnurable adalah saat dia harus berbicara di depan umum. Ketakutan akan kesalahan dan rasa takut dihakimi membuatnya gemetar. Proses membandingkan diri dengan teman sebaya menjadi mekanisme psikologis yang membentuk konsep diri. Ketika merasa kurang berbakat atau tertinggal, kepercayaan diri perlahan tergerus. Ini bukan sekadar persoalan individual, melainkan refleksi sistem pendidikan yang kerap membandingkan dan mengukur potensi siswa secara linier.

Otonomi yang Terbatas

Salah satu realitas paling signifikan dalam perjalanan Ikmal adalah minimnya ruang otonomi. Kendali keluarga yang kuat, terutama dalam hal pendidikan dan pilihan karier, membatasi ruang ekspresi dan pengembangan potensi personal.

Hal ini menggambarkan struktur sosial yang masih sangat hierarkis, di mana suara remaja kerap tersubordinasi oleh otoritas orang dewasa. Proses negosiasi identitas menjadi lebih kompleks ketika ruang berkreasi dan mengambil keputusan sangat terbatas.

Mekanisme Pertahanan Psikologis

Strategi Koping: Antara Penerimaan dan Perlawanan

Dalam menghadapi tekanan, Ikmal mengembangkan sejumlah mekanisme pertahanan. Ketika dikritik atau merasa tidak diterima, dia memilih untuk tidak menampakkan kerentanannya - sebuah strategi survival psikologis yang umum dilakukan remaja.

Optimisme yang dia bangun bukanlah optimisme naif, melainkan hasil konstruksi bertahap. Dukungan keluarga dan teman-teman menjadi penopang utama. Dia masih percaya bahwa setiap tantangan membawa pelajaran, dan fokus pada tujuan jangka panjang membuatnya bertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun