Mohon tunggu...
Naufara Joanita
Naufara Joanita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Topik konten favorit saya seputar pendidikan di indonesia, dunia sosiologi, konflik sosial, kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membaca Pemikiran Howard Saul Becker Mengenai Labeling Theory

27 Oktober 2023   06:09 Diperbarui: 28 Oktober 2023   19:40 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca Pemikiran Howard Saul Becker Mengenai Labeling Theory

Saya memiliki saudara kembar yang kebetulan dia juga sedang berkuliah, tetapi di universitas yang berbeda, yakni di Universita Negeri Yogyakarta (UNY). Di keseharian nya kami hanya memiliki sedikit waktu untuk sekadar berbicara berdua. Kecuali kalau ada libur kuliah diwaktu yang sama. Biasanya kami saling bertukar cerita pengalaman pribadi. 

Ada satu chapter cerita dari kembaran saya yang cukup unik. Kebetulan dia bergabung kedalam suatu kegiatan mahasiswa yang bergerak dalam bidang keagamaan. Dimana hampir semua anggota nya memiliki ciri khas yaitu menggunakan hijab yang begitu panjang bagi perempuan,salah satunya kembaran saya. Tetapi ternyata, hal tersebut malah di jadikan sebagai suatu objek pelabelan yang diberikan dari lingkungan sekitarnya. Kembaran saya dan beberapa teman nya yang juga bergabung dalam kegiatan keagamaan tersebut seakan diberi label atau di cap sebagai seseorang yang alim, seseorang yang paling pandai agama, rajin beribadah, suci, ibu hajah, ukhti dll.

Menurut saya, cerita atau pengalaman pribadi dari kembaran saya tadi termasuk kedalam contoh dari labeling theory atau teori pelabelan. Karena diri mereka terlabeli oleh stigma-stigma tertentu yang sebenarnya belum tentu benar apa yang dikatakan orang disekitar nya. Dimana nantinya dari pelabelan tadi dapat ber-impact pada perilaku mereka. 

Dari kegiatan wawancara yang sudah saya lakukan dengan beberapa anggota kegiatan keagamaan tersebut, tiga anggota yang saya tanyai mengatakan bahwa mereka juga merasakan adanya label yang menghiasi diri mereka. Dan ternyata ada impact of label tersebut bagi diri mereka. Diantaranya ; 1) dijauhi oleh beberapa teman-teman, karena dianggap sebagai seseorang yang kaku, 2) berpengaruh kepada kesehatan mental mereka yang sering dicibir karena penampilan nya, 3) mereka lebih menutup diri karena persepsi diri mereka bahwa mereka tidak diterima oleh lingkungan sekitarnya.

Berikut ini merupakan foto kegiatan wawancara yang saya lakukan dengan narasumber, kegiatan wawancara ini kami lakukan pada hari Minggu, 15 Oktober 2023. Yang berlokasi di pendopo belakang ISDB UNY.

Dari hasil wawancara pada hari itu dengan narasumber, dapat saya simpulkan bahwasanya, cara mereka berpakaian dengan menggunakan hijab yang panjang bukan menjadi sebuah symbol khusus yang mengcoveri atau membedakan kelompok kegiatan keagamaan tersebut. Tetapi, cara mereka berpakaian memang pilihan mereka sendiri dan merupakan hasil didikan dari keluarga selaku agen sosialisasi pertama mereka.

Saya mengenal teori pelabelan Howard S,.Becker dari buku yang berjudul "Outsiders" karya howard s becker. Dimana didalam buku tersebut terdapat beberapa pembahasan yang berbeda-beda di setiap sub-bab nya. Salah satunya membahas mengenai teori pelabelan. Teori pelabelan biasa disebut juga dengan istilah reaksi sosial. 

Pada teori ini yang memegang peran penting dalam dalam proses pemberian atau penyematan suatu label kepada seseorang ialah kebiasaan maasyarakat dan konstruksi sosial. Teori pelabelan sendiri berusaha untuk menjelaskan fenomena yang dianggap sebagai suatu hal yang menyimpang melalui respon yang diungkapkan dari lingkungan sekitar terhadap nya. Ketika seseorang dicap atau dilabeli melakukan penyimpangan, seseorang tersebut mulai melakukan hal-hal yang meyimpang, padahal sebelumnya tidak pernah melakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun