Tarikh Al-Khulafa merupakan karya yang sangat fenomenal, karya ini ditulis oleh seorang ulama mufassir besar yang telah menulis karya tafsir yang sangat terkenal berjudul Tafsir Al-Jalalain, beliau bernama Jalaluddin As-Suyuthi atau yang dikenal dengan sebutan Imam As-Suyuthi. Jalaluddin As-Suyuthi lahir di kota Kairo, Mesir pada tahun 849 H/1445 M. beliau walau dikenal banyak orang sebagai mufassir dan muhadist, Imam As-Suyuthi juga mahir dalam penulisan sejarah. Tarikh Al-Khulafa menjadi salah satu rujukan buku sejarah Islam yang mengupas dari masa pemerintahan khulafaur Rasyidin hingga ke masa Dinasti Abbasiyah.
Isi dari kitab Imam As-Suyuthi membahas tentang tabir sejarah kekhalifahan Islam setelah Rasulullah SAW. wafat hingga tongkat estafet kepemimpinan diteruskan kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq yang akan menjadi Khalifah pertama masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, kemudian berlanjut ke Khalifah kedua bernama Umar bin Khattab, ketiga Utsman bin Affan, dan terakhir Ali bin Abi Thalib.
Dalam bab pembahasan Khulafaur Rasyidin, Imam As-Suyuthi menjelaskan biografi lengkap dan gelarnya, masa kehidupan sebelum mengenal Islam, membahas karakteristik keempat Khalifah tersebut, kisah masuk Islam keempat Khalifah, kisah perjuangannya, akhir hayat keempat Khalifah tersebut, dan hadist-hadist yang mengungkapkan tentang keutamaan keempat nama Khalifah tersebut. Itu adalah beberapa poin bab pembahasan yang dibahas dalam buku Tarikh Al-Khulafa.
Dalam buku Tarikh Al-Khulafa membahas peristiwa besar yang dikenal dengan Amul jama'ah yakni kesepakatan antara Khalifah Hasan bin Ali dengan Muawiyah bin Abu Sufyan. Dan juga peristiwa perang jamal (perang unta) yang diakibatkan oleh ketidakpuasan dalam menangani kasus kematian Utsman bin Affan yang belum terselesaikan. Peristiwa perang Shiffin antara pasukan Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abu Sufyan yang diakhiri dengan perjanjian Tahkim (Arbitrase). Peristiwa tersebut menandakan masa keruntuhan Kekhalifahan Khulafaur Rasyidin setelah kepemimpinan Hasan bin Ali diberikan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan. Dan juga hal tersebut menandakan beridirinya pemerintahan yang baru dipimpin oleh Bani Umayyah.
Bab pembahasan berikutnya yakni mengenai Kekhalifahan Dinasti Umayyah yang berada di Damaskus, Suriah. Pembahasan tersebut mengenai biografi para Khalifah, tentang perjuangan hidupnya, dan akhir hayatnya. Ada 14 Khalifah yang memimpin Dinasti Umayyah dari tahun 661-750 M.
Masa keemasan Dinasti Abbasiyah saat di pimpin oleh Umar bin Abdul Aziz. Saat masa kejayaan itu terjadi, terjadilah masa kemunduran dari Dinasti Umayyah yang ditandai dengan adanya gerakan oposisi yang dipimpin oleh Abbas As-Saffah dan para pendukungya dari Bani Hasyim, dikarenakan saat itu praktik nepotisme sangat gencar-gencarnya di ranah kerajaan, dan juga faktor perebutan kekuasaan antar kaum Bani Umayyah yang menjadi pemicu mundurnya Dinasti Umayyah di Damaskus. Kemudian puncaknya yakni perang Zab antara Bani Umayyah dengan Bani Hasyim yang terjadi di Sungai Tigris, Iraq.
Bab pembahasan berikutnya yakni kekhalifahan Dinasti Abbasiyah yang berada di Baghdad, Iraq. Pembahasan tersebut mengenai biografi para Khalifah, tentang perjuangan hidupnya, dan akhir hayatnya. Ada sekitar 36 Khalifah yang memimpin Dinasti Abbasiyah dimulai dari kepemimpinan Abu Abbas As-Saffah pada tahun 750 M, kemudian hingga masa keemasan di kekhalifahan Harun Ar-Rasyid, kemudian di masa kemundurannya oleh serangan bangsa mongol yang di pimpin oleh Hulagu Khan pada tahun 1258.
Bab berikutnya pembahasan mengenai Dinasti Umayyah Andalusia atau dikenal dengan Dinasti Umayyah Jilid II yang berada di Andalusia, Spanyol. Masa pemerintahan terbagi ke dalam lima periode, yakni
- Periode pertama      (756-912 M)
- Periode Kedua       (912-1013 M)
- Periode Ketiga       (1013-1086 M)
- Periode Keempat     (1086-1248 M)
- Periode Kelima      (1248-1492 M)
Bertahan selama 10 abad, menjadi salah satu dinasti dengan usia terpanjang dalam sejarah Dinasti Islam. Masa keemasannya mulai terjadi pada periode kedua dengan ditandainya perkembangan teknologi, pengetahuan, arsitektur, dan berbegai perkembangan keilmuan yang melahirkan banyak cendekiawan Muslim pada masa periode tersebut. Faktor kemunduran Dinasti Umayyah jilid II ditandai konflik dan perebutan kekuasaan kala itu yang menjadi faktor kehancuran peradaban Islam di Eropa pada tahun 1492.
Bab pembahasan berikutnya mengenai kekhalifahan Dinasti-Dinasti kecil seperti Dinasti Al-Ubaidiyah, Dinasti ThabaThaba Al-Alawiyah Al-Hasaniyah, dan Dinasti Thabrastaniyah. Yang melingkupi tentang sistem pemerintahan, dan persoalan masalah yang muncul di Dinasti tersebut (Naufal Widi Rahman).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H