Mohon tunggu...
Naufal ulwan al bahri
Naufal ulwan al bahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca,traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tekad dan Semangat: Perjuangan Ibu Seorang Diri Membesarkan Tiga Sarjana

16 Juni 2024   05:35 Diperbarui: 16 Juni 2024   07:40 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ketika saya sedang mengobrol dengan ibu indri didepan halaman rumahnya/dokpri 

 

 

 

Di sebuah desa kecil di Gamping, Sleman, Yogyakarta, terdapat kisah inspiratif tentang seorang ibu yang luar biasa. Ia adalah seorang istri yang ditinggal selamanya oleh suaminya karena kecelakaan yang memiliki tiga anak perempuan. Tanpa kehadiran seorang suami, ia berhasil membesarkan dan menyekolahkan ketiga anaknya hingga sarjana. Kisah hidupnya adalah bukti nyata bahwa dengan tekad yang kuat dan semangat yang tak pernah padam, segala sesuatu yang tampak mustahil dapat diwujudkan.

Kehilangan yang Mengubah Hidup

Tragedi datang tanpa diduga. Kehilangan suami akibat kecelakaan adalah pukulan berat bagi Ibu Indri. Ia harus menghadapi kenyataan pahit mengasuh dan membesarkan tiga anak perempuan seorang diri. Kepergian suaminya tidak hanya meninggalkan luka mendalam tetapi juga tanggung jawab yang besar. Namun, Ibu Indri tidak membiarkan kesedihan menguasainya. Ia bertekad untuk mengubah masa depan anak-anaknya menjadi lebih baik, meski harus melalui berbagai kesulitan.

Perjuangan Hidup Sehari-hari

Ibu indri bekerja keras dari pagi hingga malam untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia melakukan berbagai pekerjaan yang bisa dikerjakan. Kehidupan yang keras tidak pernah membuatnya putus asa. Sebaliknya, ibu indri menjadikan setiap tantangan sebagai motivasi untuk terus berjuang demi masa depan anak-anaknya.

Setiap hari, Ibu Indri bangun sebelum fajar menyingsing dan bekerja hingga malam tiba. Meskipun lelah, ia selalu meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anaknya belajar. Ia sering kali mengatakan kepada mereka bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah nasib dan meraih kehidupan yang lebih baik “ bapa itu berpesan agar kita bisa menyekolahkan anak-anak kita sampai kuliah,” Ujar Ibu Indri. karna beliau tidak bisa memberi harta untuk menjadi peninggalan jikalau sudah tiada.

 Menekankan Pentingnya Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun