Hanya beberapa detik setelah gol tersebut, Diallo memberikan momen magis. Dari sudut yang nyaris mustahil, ia melepaskan tembakan tajam yang mengoyak gawang City. Gol itu membuat fans United di Etihad Stadium bersorak histeris, sementara para pendukung City hanya bisa memandangi papan skor dengan wajah tak percaya.
City di Ambang Krisis
Kekalahan ini memperpanjang derita City yang kini hanya meraih satu kemenangan dalam 11 pertandingan di semua kompetisi. Posisi mereka di Premier League pun semakin jauh dari harapan, terdampar di peringkat kelima.
Pep Guardiola, yang baru saja memperpanjang kontrak hingga 2027, harus menghadapi kenyataan pahit bahwa timnya terancam kehilangan momentum musim ini. Meski ia tetap optimis, para penggemar mulai mempertanyakan apakah ini awal dari akhir era Guardiola.
Amad Diallo dan United: Momentum Baru?
Di sisi lain, kemenangan ini memberikan angin segar bagi United yang naik ke posisi ke-12 klasemen. Keputusan berani Amorim untuk mencoret Rashford dan Garnacho terbukti efektif, meski kontroversial. Diallo, yang tampil sebagai pahlawan, kini menjadi sorotan utama.
Derby Manchester kali ini bukan hanya soal kemenangan, tapi juga cerita penuh emosi, kontroversi, dan kejutan yang membuat kita tak bisa berpaling. Dan untuk City? Mungkin saatnya Guardiola mempertimbangkan sesi meditasi untuk menenangkan diri.
Akhirnya, Derby Manchester kali ini mengingatkan kita bahwa sepakbola adalah drama tanpa naskah yang selalu membuat hati berdebar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H