Thabari berusaha untuk tetap objektif dan netral dalam penulisan sejarahnya. Ia menghindari bias pribadi dan berfokus pada penyajian fakta sebagaimana adanya. Ketika ada perbedaan pendapat atau interpretasi, ia mencatat semuanya tanpa memihak satu pandangan tertentu.
4. Verifikasi Informasi
Imam Thabari dikenal karena ketelitiannya dalam memverifikasi informasi. Ia tidak hanya mengandalkan satu sumber tetapi mengumpulkan dan membandingkan informasi dari berbagai narasumber. Ini menunjukkan komitmennya terhadap keakuratan dan keandalan sejarah yang ditulisnya.
5. Analisis dan Penafsiran
Selain mencatat peristiwa, Thabari juga memberikan analisis dan penafsiran terhadap peristiwa tersebut. Ia sering kali mengaitkan peristiwa sejarah dengan prinsip-prinsip teologis dan moral, menunjukkan bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut dapat dipahami dalam konteks keagamaan.
6. Penekanan pada Kronologi
Karya Thabari disusun secara kronologis, dari penciptaan dunia hingga masanya. Pendekatan ini membantu pembaca memahami perkembangan sejarah secara linier dan melihat bagaimana peristiwa-peristiwa saling berhubungan satu sama lain.
7. Keterbukaan terhadap Kritik
Thabari tidak segan untuk mengkritik atau mempertanyakan riwayat yang dianggapnya tidak dapat dipercaya atau lemah. Ia juga memberikan alasan mengapa suatu riwayat diterima atau ditolak, menunjukkan pendekatan kritis dalam penulisannya.
Pengaruh dan Relevansi
Pengaruh Thabari dalam sejarah Islam sangat besar. Karyanya menjadi rujukan utama bagi sejarawan-sejarawan berikutnya dan menjadi dasar bagi banyak karya sejarah Islam yang ditulis setelahnya. Selain itu, metode analitis dan kritis yang diterapkannya menginspirasi pendekatan ilmiah dalam penulisan sejarah Islam.
Thabari juga berkontribusi dalam mengembangkan historiografi Islam dengan menggabungkan narasi historis dengan analisis teologis. Misalnya, ia sering kali mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehendak Ilahi, menunjukkan bagaimana sejarah manusia dipandu oleh prinsip-prinsip agama.
Dalam era informasi yang kita jalani saat ini, di mana berita dan informasi mudah tersebar namun sering kali sulit diverifikasi, pendekatan Imam Thabari dalam penulisan sejarah memberikan pelajaran yang sangat berharga. Kejujuran intelektual, ketelitian dalam verifikasi sumber, dan keberanian untuk menyajikan berbagai perspektif adalah nilai-nilai yang sangat relevan.
Tentu saja, karya Thabari masih sangat relevan. Dalam penelitian sejarah Islam, Tarikh al-Rusul wa al-Muluk sering kali menjadi sumber primer yang tidak tergantikan. Banyak akademisi dan sejarawan modern yang merujuk pada karya ini untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang sejarah awal Islam.
Lebih dari itu, pendekatan Thabari yang cermat dan analitis juga menjadi model bagi penulisan sejarah yang objektif. Di tengah maraknya interpretasi subjektif dalam berbagai narasi sejarah, karya Thabari memberikan contoh bagaimana sejarah dapat ditulis dengan integritas dan kejujuran.
Referensi
Azra, Azyumardi. Historiografi Islam Kontemporer: Wacana, Aktor, dan Tema. Jakarta: Prenada Media, 2002.