Mohon tunggu...
Naufal Tri Hutama
Naufal Tri Hutama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student in the History of Islamic Civilization program

Naufal Tri Hutama is a dedicated student in the History of Islamic Civilization program, currently in his seventh semester. He is passionate about exploring Islamic history and understanding the cultural and social structures that shaped it. His interests also include media and journalism (medpers), providing a unique perspective on historical events. Naufal is particularly focused on Sundanese culture for his portfolio in the Faculty of Adab and Humanities.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sistem Pialang di Padang, Sejarah dan Perkembangannya

23 Juli 2024   23:40 Diperbarui: 26 Juli 2024   11:20 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar di Fort de Kock Sumatera (sumber: Pinterest/Diana Dien)

Belanda juga memperkenalkan sistem penghulu di Padang, yang bertujuan untuk memudahkan kontrol mereka atas wilayah ini. Para penghulu diangkat dari keluarga yang setia kepada Belanda dan dipilih berdasarkan garis keturunan. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Belanda. Para penghulu ini berperan penting dalam mengatur perdagangan di pelabuhan dan memastikan kepentingan Belanda tetap terjaga.

Pada tahun 1667, dilaporkan adanya hubungan dagang yang teratur antara Padang dan Barus, melalui kapal yang dimiliki bersama oleh seorang pialang dari Padang, seorang dari Kota Tengah, dan seorang nahkoda dari Sungai Tarab. Sistem kredit yang diterapkan Belanda memungkinkan para pialang kecil untuk turut serta dalam perdagangan, meskipun kemudian sistem ini mengalami perubahan seiring dengan merosotnya perdagangan emas di Padang pada abad ke-18.

Kehadiran Belanda dan penerapan sistem pialang membawa dampak yang signifikan bagi ekonomi dan sosial masyarakat Padang. Di satu sisi, sistem ini membuka peluang bagi para pedagang lokal untuk berkembang dan berpartisipasi dalam perdagangan internasional. Di sisi lain, kontrol yang ketat dari Belanda dan Inggris menimbulkan ketegangan dan konflik dengan penduduk setempat, terutama mereka yang memiliki hubungan erat dengan pedagang Aceh.

Sistem pialang di Padang terus mengalami perubahan dan penyesuaian sesuai dengan dinamika ekonomi dan politik yang terjadi. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, para pialang tetap menjadi aktor penting dalam perdagangan di Padang, menjaga keberlangsungan ekonomi dan memastikan keberhasilan perdagangan di wilayah ini.

Sejarah masuknya Belanda dan pertumbuhan sistem pialang di Padang adalah cerminan dari dinamika ekonomi dan politik yang kompleks di Minangkabau. Melalui berbagai strategi dan adaptasi, para pialang berhasil mempertahankan peran mereka dalam perdagangan, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan dari kekuatan asing. Kisah ini menunjukkan bagaimana interaksi antara penduduk lokal dan penjajah membentuk sejarah dan perkembangan ekonomi di wilayah ini.

Daftar Referensi

Elizabeth E. Graves, Asal-Usul Elite Minangkabau Modern, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sumatera Barat.

Dobbin, Cristine. Gejolak Ekonomi, Kebangkitan Islam dan Gerakan Padri. Komunitas Bambu, Maret 2008

Mansoer, M.D. dkk. Sedjarah Minangkabau. Jakarta. 1970.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun