Mohon tunggu...
Naufal Thirafi Taftazani
Naufal Thirafi Taftazani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Naufal Thirafi

nopal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

PMM Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 31 Gelombang 04 Melakukan Penelusuran Jejak Infografis Sejarah Kampung Keramik Dinoyo

20 April 2022   13:05 Diperbarui: 20 April 2022   21:23 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 31 Gelombang 4 ini dalam salah satu kegiatan program kerjanya  mencari tahu mengenai jejak infografik sejarah kampung keramik dinoyo dari narasumber kita Bapak Syamsul Arifin.

Sentra industry kerajinan keramik Dinoyo dilakukan secara turun temurun. Kala itu pada tahun 1930 an masyarakat daerah Dinoyo kebanyakan bekerja sebagai petani karena hamparan sawahya yang masih luas dan sebagian di antara mereka menyisihkan waktunya untuk membuat kerajinan dari tanah liat (gerabah).

Dalam perkembangannya disekitar daerah Jawa Timur ini ternyata terdapat bahan baku yang bisa digunakan menjadi keramik porselen  (berbahan dasar tanah liat putih). 

Masyarakat dinoyo mulai berpindah dari bahan tanah liat biasa ke bahan tanah liat putih tersebut dan kemudian dikembangkan pada tahun 1957 hingga sekarang.

Pada tahun 1998 mulai ada pemikiran untuk dijadikannya sentra industry ini menjadi sentra kampung wisata. Perkembangan produk keramik ini sendiri masih sangat diminati karena keramik memiliki daya tarik tersendiri. 

Pada kondisi pandemi juga tidak terpengaruh pada penjualan karena  orientasi produk keramik di dinoyo lebih ke keramik hias dan kebanyakan masyarakat pada masa pandemi tersebut berkegiatan menanam bunga dengan menggunakan vas pot bunga dari keramik tersebut. 

Saat ini terdapat 23 anggota yang membentuk satu asosiasi  seperti Paguyuban dan pada sektor daya tarik wisata membentuk Pokdarwis. Sentra keramik dinoyo ini sangat unik dibanding dengan sentra keramik yang lain karena berada di tengah kota.

Upaya regenerasi untuk keberlanjutan pengrajin keramik ini terus dilakukan dengan menurunkan ke putra putri pengrajin dan di sisi lain juga ada Pokdarwis yang membuka paket edukasi dan melakukan pengajaran di sekolah sekolah smk.

Harapan kedepannya untuk keramik ini yaitu agar bisa berkembang, diminati pasar, dan juga regenerasi berjalan dengan baik. Mengembangkan produk yang mengikuti perkembangan dan sering mengikuti event-event.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun