Tim Gema UM memberikan penyuluhan kewanitaan akan pentingnya menyiapkan kedatangan menstruasi untuk pertama kalinya kepada siswi kelas 5 dan 6 SDN 1 Wringinsongo. Kegiatan ini dilakukan pada Senin, 31 Oktober 2022. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Tim Gema UM.
Pada Kesempatan tersebut, Nur Abadi selaku Dosen Pendamping Lapangan menyampaikan bahwa salah satu bentuk kontribusi yang bisa dilakukan mahasiswa kepada masyarakat Desa Wringinsongo yaitu penyuluhan kewanitaan ini. Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan anak anak dapat menghadapi menstruasi untuk pertama kalinya dengan baik dan benar.Â
Tanpa perlu takut dan khawatir. Menurutnya di usia pubertas seperti ini perlu diadakan penyuluhan seperti ini sebagai bekal anak anak.
Dalam menghadapi masa pubertas, khususnya bagi siswa perempuan akan mengalami menstruasi setiap bulannya di usia 10-14 tahun yaitu rata-rata saat mulai menginjak kelas 5 dan 6 SD. Namun, kurangnya pengetahuan dalam melalui peristiwa tersebut tentunya akan menimbulkan rasa panik dan ketakutan apabila belum pernah mempersiapkannya.
Maka dari itu diadakannya penyuluhan kewanitaan ini agar siswi-siswi SD dapat mengerti mengapa menstruasi tersebut dapat terjadi, bagaimana cara mengatasinya dengan memakai pembalut, serta bagaimana merawat organ kewanitaan demi kesehatan dan kebersihan tubuh.
Kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi oleh Tia dan Halimah, Peserta Tim Gema UM. Dalam materinya disampaikan bahwa menstruasi merupakan keluarnya darah dari vagina sebagai akibat siklus bulanan yang dialami wanita pada masa pubertas. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari.
Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari. Dalam kesempatan tersebut, pemateri juga menyampaikan tanda-tanda akan datangnya menstruasi seperti perut kembung, muncul jerawat, nafsu makan meningkat, kram pada perut bagian bawah dan mudah lelah.
Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian pembalut kepada siswi SDN 1 Wringinsongo. Hal ini dimaksudkan untuk dapat digunakan dikemudian hari ketika dibutuhkan.
Siswi SDN 1 Wringinsongo sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan kewanitaan ini. Mereka pro aktif dalam diskusi dan memberikan pertanyaan kepada pemateri.. "Penyuluhan kewanitaan ini membuat saya lebih mengerti tentang cara memakai pembalut yang benar, mencuci pembalut dan menjaga kebersihan", ucap Amel, siswi kelas 6 SDN 1 Wringinsongo. Kegiatan diakhiri dengan kuis berhadiah kepada siswi mengenai materi yang telah disampaikan
