Rencana pemindahan Ibu Kota pemerintahan Indonesia ke luar Pulau Jawa sudah lama menjadi perbincangan di kalangan umum. Sejak tahun 2019 kemarin Presiden Joko Widodo telah secara resmi memutuskan kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Provinsi DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur lebih tepatnya di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser. Ibu kota baru ini diberi nama "Nusantara" yang diumumkan oleh Suharso Monoarfa pada awal tahun 2021. Namun kini rencana pemindahan ibu kota ini bukan lagi hanya sekedar wacana belaka, pasalnya pada saat ini pembangunan ibu kota baru ini telah mencapai 23% dalam proses pembangunannya.
Rencana mengenai pemindahan ibu kota ke ke luar pulau Jawa sebenarnya bukan tiba-tiba. Ide atau gagasan ini sudah dicanangkan sejak lama bahkan ketika masih di masa pemerintahan Presiden Soekarno. Alasan utama pemindahan ibu kota ini karena Pulau Jawa dinilai sudah terlalu padat penduduk, tingkat kerawanan bencana banjir yang cukup tinggi di DKI Jakarta dan perlu adanya pemerataan dan keadilan pembangunan yang ada di luar Pulau Jawa dan lain sebagainya.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Indonesia merupakan sebuah mega proyek yang telah menarik perhatian dan perdebatan luas dari berbagai kalangan, seperti yang kita ketahui bahwasannya awal kembalinya kemunculan isu pemindahan ibu kota ini saja banyak sekali pro dan kontra di tengah masayarakat karena dinilai akan menimbulkan dampak yang cukup besar baik itu dampak positif maupun negatif yang berkaitan tentang aspek lingkungan, sosial ekonomi, budaya hingga aspek keamanan mengingat lokasi ibu kota baru ini jaraknya cukup berdekatan dengan negara tetangga. Berikut ini penulis akan memaparkan kemungkinan dampak positif maupun dampak negatif yang akan timbul.
Dampak Positif
Pemindahan ibu kota pemerintahan ke luar Pulau Jawa bukan tanpa alasan, pembangunan proyek besar ini sudah melaui perencanaan dan perhitungan yang cukup matang dengan melibatkan beberapa pakar di masing-masing bidang yang dibutuhkan dalam proses pembangunannya. Berikut merupakan dampak positif yang akan terjadi dari pembangunan Ibu Kota Nusantara ini.
Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menghasilkan pembangunan infrastruktur baru, seperti jalan, jembatan, dan perumahan, yang dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di wilayah tersebut dan sekitarnya. Beberapa ahli melihat pembangunan infrastruktur ini sebagai langkah maju yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di daerah tersebut.
Perluasan dan Pemerataan Ekonomi
Dengan adanya IKN, diharapkan akan terjadi perluasan dan pemerataan ekonomi di daerah tersebut dan daerah lain di luar Pulau Jawa mengingat lokasi ibu kota yang baru ini terletak sangat strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Kesatuan Republik Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat menarik investasi baru, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi seperti konstruksi, properti, dan pariwisata. Beberapa ahli melihat potensi ekonomi yang besar dari IKN, dengan peningkatan investasi dan peluang bisnis yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Redistribusi Pembangunan
Ibu Kota Nusantara ini diharapkan dapat menjadi magnet pembangunan di wilayah timur Indonesia, yang selama ini cenderung terpinggirkan. Beberapa ahli melihat IKN sebagai kesempatan untuk meratakan pembangunan di Indonesia, dengan memberikan fokus pada wilayah timur yang memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang belum termanfaatkan sepenuhnya.