Mohon tunggu...
naufalsyahputra
naufalsyahputra Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selendang Mayang, Jajanan Tradisional Betawi yang Masih Terjaga Keasriannya

21 November 2024   12:37 Diperbarui: 14 Desember 2024   13:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Babeh Yadi pelestari selendang mayang | sumber pribadi

Selendang Mayang adalah salah satu jajanan tradisional khas Betawi yang sudah ada sejak dahulu kala dan masih lestari hingga saat ini. Hidangan ini tidak hanya menarik perhatian karena rasanya yang unik, tetapi juga karena tampilannya yang cantik dan penuh warna. Terbuat dari bahan dasar tepung beras dan santan, selendang mayang memiliki tekstur kenyal yang berpadu sempurna dengan kuah santan dan sirup gula merah. Warna-warna merah, hijau, dan putih yang ada pada jajanan ini menggambarkan keindahan selendang khas Betawi, yang menjadi inspirasi nama jajanan ini.

Selendang mayang sering kali dianggap sebagai simbol dari kebudayaan Betawi yang penuh dengan nilai sejarah dan tradisi. Meski termasuk jajanan yang terbilang sederhana, keasrian selendang mayang masih terjaga karena banyaknya masyarakat yang ingin melestarikan kuliner asli Betawi ini. Biasanya, jajanan ini disajikan dalam bentuk potongan-potongan persegi yang disiram dengan santan dan gula merah cair yang harum. Rasa manis gula merah berpadu dengan gurihnya santan dan tekstur kenyal selendang mayang yang membuat siapa pun teringat akan kehangatan kuliner tempo dulu.

Keasrian selendang mayang juga terjaga karena masyarakat dan pelaku usaha kuliner di Jakarta yang tetap setia menghadirkannya, terutama di pasar-pasar tradisional atau acara-acara budaya Betawi. Banyak penjaja jajanan keliling hingga kedai kecil di sekitar Jakarta masih menjual selendang mayang dengan cara tradisional, sehingga menambah nilai otentiknya. Selendang mayang tak hanya menyuguhkan kelezatan, tetapi juga membawa nilai nostalgia dan kebersamaan bagi warga Jakarta, khususnya masyarakat Betawi.

Dalam era modern yang serba cepat ini, kehadiran selendang mayang adalah bukti bahwa keasrian budaya dan kuliner tradisional masih dihargai dan dilestarikan. Semangkuk selendang mayang bukan hanya sekadar jajanan, tetapi juga cermin dari kekayaan budaya Betawi yang penuh warna dan kenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun