Mohon tunggu...
Naufal Sulthanul Zahran
Naufal Sulthanul Zahran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta jurusan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Drama Keluarga Karya Wregas Bhanuteja, Budi Pekerti

7 Desember 2024   12:30 Diperbarui: 7 Desember 2024   13:05 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Cerita film yang berpusat pada seorang protagonis muda, Raka, yang menghadapi berbagai dilema moral saat ia menjalani kehidupan. Saat Raka menghadapi masalah seperti tekanan teman sebaya, korupsi, dan ekspektasi keluarga, film ini menelusuri perjuangannya untuk menyeimbangkan ambisi pribadi dengan pentingnya menjaga pedoman moral yang kuat. 

Narasi film ini dibuat untuk memancing refleksi tentang bagaimana pilihan individu berdampak pada pertumbuhan pribadi dan komunitas luas.

Akting dalam film ini secara umum solid. Para pemeran memberikan rasa keaslian pada peran mereka, terutama aktor utama, yang menggambarkan perjuangan internal karakter dengan tulus. Interaksi antara Raka dan tokoh-tokoh kunci lainnya juga menghadirkan kesan realisme yang dinamis dalam jalan cerita, yang mencerminkan hubungan kompleks dalam masyarakat Indonesia.

Sinematografi dalam film Budi Pekerti sangat memukau secara visual, dengan komposisi gambar yang apik yang mencerminkan nuansa emosional film tersebut. Pendekatan sutradara halus namun efektif, sering kali memberikan momen hening untuk mengungkapkan banyak hal tentang gejolak batin para karakter. 

Namun, beberapa orang mungkin menganggap temponya agak lambat di beberapa bagian, karena film memerlukan waktu untuk mengembangkan tema dan karakternya sepenuhnya.

Budi Pekerti adalah eksplorasi moralitas dan karakter dalam konteks Indonesia modern. Ini berfungsi sebagai refleksi tentang bagaimana nilai-nilai pribadi membentuk perjalanan hidup seseorang. Meskipun tempo filmnya mungkin tidak menarik bagi semua penonton, pesan kuat tentang etika dan integritas film ini menjadikannya bagian penting dari sinema Indonesia. 

Penggemar cerita reflektif dan berbasis karakter akan menemukan banyak hal untuk diapresiasi di sini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun