Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif 175
KKN Kolaboratif 175 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok Mahasiswa KKN 175

Kelompok Mahasiswa KKN Kolaboratif 175 untuk Desa Gambiran, Kecamatan Kalisat, Kabupapten Jember, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif 175: Mencegah Stunting lewat Susu Soya

28 Juli 2023   17:08 Diperbarui: 28 Juli 2023   17:12 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut WHO (2020)  Stunting merupakan kondisi tinggi badan manusia kurang berdasarkan standar deviasi pada kurva standar WHO. Stunting disebabkan oleh asupan nutrisi dan gizi  yang kurang saat balita dan ibu saat hamil.  Stunting menjadi ancaman bagi ibu dan anak di berbagai wilayah dan Desa Gambiran menaruh perhatian khusus pada masalah ini.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Di Desa Gambiran, Stunting menjadi salah satu masalah yang menjadi ancaman untuk penduduk Desa Gambiran, khususnya bagi ibu dan anak disana. Walaupun skor SDG Desa sehat dan sejahtera mencapai skor 60%, namun masih terdapat ancaman stunting yang menghantuin Ibu dan Anak Desa Gambiran. Kurangnya pengetahuan tentang  gizi dan nutrisi meningkatkan risiko stunting bagi penduduk Desa Gambiran DItambah, kondisi ekonomi masyarakat Di Desa  Gambiran yang mayoritas kalangan menegah kebawah membuat beberapa masyarakat kesulitan untuk memastikan gizi keluarga mereka terpenuhi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, Tim KKN Kolaboratif 175 mengajukan susu soya sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah stunting untuk Desa Gambiran. Susu soya adalah olahan susu yang berasal dari kedelai. Dalam secangkir susu soya, mengandung 7 gram protein, 4 gram protein, 4 gram lemak, 4 gram karbohidrat, dan 80-100 kalori.  Untuk membuat susu soya, diperlukan 100 gram susu kedelai, air dan gula. Yang pertama dilakukan adalah merendam kedelai selama 6-12 jam. Setelah itu kedelai dikupas dan direbus selama 30 menit.Setelah direbus, ditambah air secukupnya dan diblender. Langkah terakhir Setelah di blender, susu kedelai di saring dan di tuang ke gelas. Susu soya dipilih karena kesesuaian dengan kondisi yang ada di Desa Gambiran. Desa Gambiran mempunya beberapa UMKM yang menjadikan kedelai sebagai olahan kedelai sebagai bahan utama.Selain itu, harga kedelai yang terjangkau membuat masyarakat Desa Gambiran lebih mudah untuk mendapatkan manfaat dari Susu Soya. Namun warga Desa Gambiran masih banyak yang belum mengenal susu soya dan ragam manfaat dalam kandunganya.

Oleh karena itu, pada tanggal 27  Juli 2023, Tim KKN Kolaboratif 175 mengadakan sosialisasi susu soya kepada warga Desa Gambiran, khususnya ibu dan anak.Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan susu soya dan manfaatnya untuk menambah gizi dan mencegah stunting. Acara dimlau oleh pembawa acara dan dilanjutkan oleh sambutan Bapak Kepala Desa Gambiran, Rahmat Hidayat, Ibu Bidan, Tri Astuti, dan Koordinator Desa KKN-K Gambiran, Naufal Suhardi. Setelah itu Acara dilanjutkan oleh pemaparan materi oleh Anggota kelompok KKN, Hildan dan Zainal. Dalam penyampaian materi, Hildan dan Zainal menjelaskan manfat dari susu soya dan mempraktekan pembuatan susu soya kepada warga yang hadir. Warga yang hadir sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Terlihat dari partisipasi dan keaktifan warga selama kegiatan sosialisasi. Sebagai penutup, para warga yang datang mendapat oleh-oleh berupa susu soya. Berkat kegiatan ini banyak manfaat yang didapat oleh berbagai pihak yang mengkuti acara sosialisasi susu soya. Para warga yang datang  mendapat pengetahuan baru tentang susu soya dan manfaatnya. Warga juga mendapat pengetahuan baru tentang olahan kedelai. Diharapkan setelah acara ini,susu soya menjadi sumber nutrisi yang bisa memenuhi nutrisi dan gizi warga Desa gambiran, khususnya ibu dan anak.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun