Mohon tunggu...
Naufal Saputra
Naufal Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Saya adalah seseorang yang gemar membaca, mendengarkan musik, dan menikmati film Barat. Ketertarikan saya pada kegiatan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memperluas wawasan, memperkaya imajinasi, dan menambah pengalaman emosional dari berbagai cerita yang saya nikmati

Selanjutnya

Tutup

Film

Smile 2: Mengapa Bahasa Inggris di Film Horor Lebih Mudah Dimengerti?

3 Januari 2025   21:17 Diperbarui: 3 Januari 2025   21:36 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Pinterest)

Film horor sering kali dianggap lebih mudah dipahami oleh penonton internasional dibandingkan dengan genre lain seperti drama atau action. Salah satu contohnya adalah Smile 2, sebuah film horor psikologis supernatural yang dibintangi oleh Naomi Scott sebagai bintang pop yang mulai mengalami serangkaian kejadian yang semakin mengganggu saat ia akan memulai tur. Smile 2 lebih memvisualisasikan suasana dibandingkan dialog percapakannya. Hal ini disebabkan oleh cara penggunaan bahasa inggris yang lebih sederhana dan jelas dalam film horor. Artikel ini akan membahas mengapa Smile 2 dan film horor lainnya seringkali lebih mudah dicernai oleh penonton, terutama dalam hal pengucapan, pendengaran, dan pemahaman percakapan.

Dialog yang Sederhana dan Emosional
Salah satu alasan mengapa film horor seperti smile 2  mudah dimengerti adalah karena dialog yang lebih sederhana dan langsung. Misalnya, kalimat-kalimat seperti "Help me!" atau "It's real!" lebih mudah dipahami dibandingkan dengan percakapan dalam genre lain yang sering kali penuh dengan istilah teknis atau bahasa yang lebih formal. Dalam film horor, karakter biasanya berbicara secara langsung sesuai dengan situasi emosional mereka, seperti ketakutan atau kebingungan, yang membuat percakapan menjadi lebih mudah diikuti.

Penggunaan Ritme yang Lambat
Dalam film horor, ritme dialog sering kali lebih lambat untuk menciptakan ketegangan. Smile 2 memperlambat percakapan saat karakter mengalami ketakutan atau kebingungan, memberikan penonton lebih banyak waktu untuk menyerap kata-kata yang digunakan. Ini berbeda dengan film action yang memiliki dialog cepat di tengah aksi yang sibuk, atau drama yang sering menggunakan percakapan penuh emosi dengan kecepatan tinggi dan lebih banyak nuansa.

Kurang Istilah Kompleks
Smile 2  lebih jarang menggunakan jargon atau istilah yang rumit. Film horor cenderung berfokus pada situasi yang mudah dimengerti, seperti kejar-kejaran dengan mahluk menyeramkan atau interaksi langsung antar karakter membuat bahasa Inggris yang digunakan lebih mudah dipahami. Sebaliknya, film action atau drama sering menggunakan bahasa yang lebih teknis atau penuh dengan metafora yang dapat membingungkan penonton.

Kontras dengan Genre Lain
Berbeda dengan genre seperti action, di mana percakapan bisa cepat dan penuh dengan slang atau istilah teknis, atau drama yang sering memerlukan pemahaman konteks yang mendalam dan emosional, Smile 2 menggunakan bahasa yang lebih lugas. Dialog dalam film horor lebih terfokus pada reaksi karakter terhadap ketakutan atau ancaman, membuatnya lebih mudah diikuti.

Kesimpulan
Film horor seperti Smile 2 memberikan cara yang mudah dan menyenangkan bagi penonton untuk memahami bahasa inggris. Dengan penggunaan dialog yang sederhana, ritme yang lebih lambat, dan kurangnya istilah teknis, genre horor menjadi pilihan ideal bagi pembelajar bahasa inggris. Jika Anda ingin meninhkatkan kemampuan listening atau berbicara bahasa inggris dengan cara yang lebih mudah dimengerti, menonton film horor bisa menjadi cara yang efektif dan menghibur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun