Mohon tunggu...
Naufal Rizky Fauzi
Naufal Rizky Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

ISIS; Jejak Hitam Teror Global dan Ancaman di Indonesia

2 Januari 2024   22:26 Diperbarui: 2 Januari 2024   22:44 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ISIS, atau Islamic State of Iraq and Syria, lahir dari kekacauan pasca-invasi Amerika ke Irak pada tahun 2003. Pemimpin kelompok ekstremis ini, Abu Musab al-Zarqawi, mendirikan kelompok Al-Qaeda di Irak, yang kemudian menjadi cikal bakal ISIS. Mereka berusaha memanfaatkan kevakuman keamanan dan konflik etnis di Irak.

Pada tahun 2006, al-Zarqawi tewas dalam serangan udara Amerika, dan kelompok ini mengalami restrukturisasi menjadi Negara Islam Irak (ISI) di bawah kepemimpinan Abu Ayyub al-Masri. ISI tetap menjadi ancaman serius dan terus melakukan serangan di Irak.

Perkembangan signifikan terjadi pada tahun 2013 ketika ISI mulai menggabungkan kekuatannya dengan kelompok-kelompok di Suriah. Pada tahun 2014, kelompok ini secara resmi mendeklarasikan diri sebagai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di bawah pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi.

Kelompok ini mengusung ideologi radikal Islam yang ekstrem, bermaksud untuk mendirikan negara Islam yang diperintah oleh interpretasi mereka sendiri tentang syariah. Asal usul ideologinya terkait dengan interpretasi yang sempit dan kekerasan terhadap kelompok yang dianggap tidak sesuai dengan keyakinan mereka.

Perkembangan ISIS

Setelah kematian al-Zarqawi pada tahun 2006, kelompok ini berubah menjadi Negara Islam Irak (ISI). Kemudian, pada tahun 2013, mereka mulai menggabungkan kekuatan dengan kelompok ekstremis di Suriah dan secara resmi mendeklarasikan diri sebagai ISIS pada tahun 2014. Di bawah pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi, ISIS merebut wilayah luas di Irak dan Suriah.

Pro dan Kontra

Beberapa kelompok atau individu yang terpengaruh oleh ideologi ISIS dapat melihatnya sebagai bentuk perlawanan terhadap asing dan tindakan represif pemerintah di wilayah tersebut.

Komunitas internasional secara luas menentang ISIS karena taktik kejam mereka, termasuk pembunuhan massal, penyiksaan, dan penghancuran warisan budaya.

Ancaman di Indonesia

Meskipun geografis terpisah dari konflik di Timur Tengah, Indonesia tidak kebal dari ancaman ISIS. Selama beberapa tahun terakhir, kelompok ini telah mencoba merekrut simpatisan di Indonesia. Serangan terorisme terjadi di beberapa daerah, dan pemerintah Indonesia bersama komunitas internasional terus berupaya memerangi potensi ancaman tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun