Mohon tunggu...
M Naufal Rizqullah Fahmi
M Naufal Rizqullah Fahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercubuana

Muhammad Naufal Rizqullah Fahmi NIM : 41522110054 Jurusan : Teknik Informatika Fakultas : Ilmu Komputer Dosen : Prof. Dr. Apollo, AK. M.Si.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

P15 - Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi, dan Pelanggaran Etik: Wacana RMP Sosrokartono

10 Juli 2024   00:24 Diperbarui: 10 Juli 2024   00:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pendahuluan

 

Korupsi dan pelanggaran etik adalah dua masalah besar yangmerusak tatanan masyarakat dan menghambat kemajuan. Di tengah tantangan ini,kemampuan memimpin diri menjadi kunci untuk mencegah kedua hal tersebut.Seorang tokoh yang dikenal dengan ajaran-ajarannya tentang moralitas dan etikatinggi adalah Raden Mas Panji Sosrokartono. Lahir pada 10 April 1877 danmeninggal pada 8 Februari 1952, Sosrokartono memberikan banyak pelajaranberharga melalui metafora dan prinsip hidupnya yang relevan hingga kini.


Ajaran Sosrokartono menekankan pentingnya integritas pribadidan tanggung jawab sosial. Dia menggunakan berbagai metafora untuk menyampaikannilai-nilai moral yang kuat, seperti metafora "Mandor Klungsu" dan"Joko Pering", yang mengajarkan tentang loyalitas, tanggung jawab,dan keadilan. Selain itu, prinsip-prinsip hidupnya seperti "Sugih TanpoBondo" dan "Digdoyo Tanpo Aji" menggarisbawahi pentingnyakekayaan sejati yang berasal dari pengetahuan dan hubungan baik, serta kekuatanyang berasal dari tekad dan niat baik.


Dalam konteks kehidupan modern, ajaran-ajaran ini sangatrelevan untuk diterapkan dalam upaya pencegahan korupsi dan pelanggaran etik.Dengan memimpin diri sendiri berdasarkan prinsip-prinsip ini, kita dapatmenjadi agen perubahan yang efektif dan berkontribusi dalam menciptakanlingkungan yang lebih jujur dan berintegritas. Tulisan ini akan membahasbagaimana saya mengubah diri menjadi agen perubahan dalam pencegahan korupsidan pelanggaran etik, serta menjelaskan materi-materi yang ada di setiap slidePDF yang disediakan.

 

Melalui ajaran-ajaran Sosrokartono, saya telah belajar untukmengutamakan transparansi, menghargai setiap individu, dan mengembangkan dirisecara berkelanjutan. Dalam perjalanan hidup dan karir saya, saya berusahauntuk menciptakan lingkungan yang mendukung, mengambil sikap tegas terhadapkorupsi, dan berbagi tanpa pamrih. Semua ini dilakukan dengan tujuan untukmenerapkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Sosrokartono dan menginspirasi oranglain untuk melakukan hal yang sama.

 

Tulisan ini tidak hanya berfungsi sebagai refleksi pribadi,tetapi juga sebagai panduan bagi siapa saja yang ingin menjadi agen perubahandalam mencegah korupsi dan pelanggaran etik. Dengan mengikuti ajaran-ajaranSosrokartono, kita dapat memimpin diri sendiri dengan lebih baik danberkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan bermoral.

Bagian 1:Sosrokartono dan Metafora Kepemimpinannya

Raden Mas Panji Sosrokartono adalah seorang tokoh yang tidakhanya dikenal karena pemikirannya yang mendalam tetapi juga karena kemampuannyadalam menggunakan metafora untuk menyampaikan ajaran-ajarannya.Metafora-metafora ini menggambarkan nilai-nilai yang harus dimiliki olehseseorang yang ingin memimpin dirinya sendiri dan berkontribusi dalampencegahan korupsi serta pelanggaran etik.

 Metafora Mandor"Klungsu"

Sosrokartono menggunakan metafora "Mandor Klungsu"untuk menggambarkan konsep kepemimpinan yang berdasarkan loyalitas dan tanggungjawab. "Klungsu" adalah biji pohon asem Jawa, yang menjadi simboldari seorang mandor yang tidak memiliki, tetapi bertanggung jawab atastugasnya. Dalam hal ini, mandor dianggap setia kepada yang memiliki kehidupan,yaitu Tuhan. Mandor mengikuti perintah yang baik, bertanggung jawab, dan padaakhirnya mempersembahkan hasil kerjanya kepada Tuhan. 

Aplikasi dalam Pencegahan Korupsi:

  • Loyalitas kepada Prinsip: Seorang agen perubahan harussetia pada prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan, bukan pada kepentinganpribadi atau kelompok tertentu.
  • Tanggung Jawab: Bertindak dengan tanggung jawab tinggi,memastikan bahwa setiap keputusan dan tindakan tidak melanggar hukum atauetika.
  • Pengabdian: Hasil kerja dan usaha dipersembahkan untukkebaikan bersama, bukan untuk keuntungan pribadi.

 Metafora Joko Pering

Metafora lain yang digunakan Sosrokartono adalah "JokoPering". "Joko" berarti gairah muda, melambangkan semangat dankemurnian, sementara "Pering" berarti bambu, yang dikenal otentik danbanyak jenisnya. Peringatan dari metafora ini adalah bahwa manusia harus eling(ingat) tanpa nyanding (membandingkan), menghargai martabat sesama manusia, danselalu berusaha untuk adil dan bijaksana.

Aplikasi dalam Pencegahan Korupsi:

  • Keaslian dan Kemurnian: Seorang agen perubahan harusbertindak dengan semangat yang murni dan otentik, tanpa terpengaruh oleh godaanuntuk melakukan korupsi.
  • Keadilan dan Kebijaksanaan: Dalam setiap tindakan dankeputusan, penting untuk selalu adil dan bijaksana, menghargai martabat setiapindividu tanpa membandingkan atau mendiskriminasi.

 Bagian 2: IdentitasPerilaku dan Pengembangan Diri

Raden Mas Panji Sosrokartono, dalam ajaran-ajarannya,memberikan panduan yang kuat tentang bagaimana seseorang seharusnya membentukidentitas perilakunya dan terus mengembangkan diri. Ajaran ini sangat relevandalam konteks pencegahan korupsi dan pelanggaran etik, karena mereka menekankankejujuran, konsistensi, dan autentisitas. Berikut adalah penjelasan lebih rincitentang identitas perilaku yang diajarkan oleh Sosrokartono dan bagaimana sayamengimplementasikannya dalam kehidupan dan karir saya.

 Jawi Bares, JawiDeles, dan Jawi Sejati

 

Dokpri Prof Apollo P15
Dokpri Prof Apollo P15

Sosrokartono mengidentifikasi tiga perilaku utama yang harusdimiliki oleh seseorang untuk membentuk identitas yang kuat dan berintegritas:

1. Jawi Bares: 

  • Jujur, terusterang, dan polos. Jawi Bares menggambarkan seseorang yang selalu bersikapjujur dalam segala hal, berbicara terus terang tanpa ada yang disembunyikan,dan bersikap polos atau murni tanpa tipu muslihat.
  • Aplikasi dalamPencegahan Korupsi: Dalam kehidupan dan karir, sikap Jawi Bares berarti selalubertindak dengan transparansi, tidak pernah berbohong atau menipu, dan selalumenyampaikan kebenaran apa adanya. Misalnya, dalam membuat laporan keuangan,saya selalu memastikan bahwa semua angka dan informasi yang disajikan adalahakurat dan jujur, tanpa ada manipulasi.

2. Jawi Deles: 

  • Benar dan tidakberubah-ubah. Jawi Deles menggambarkan seseorang yang selalu berpegang padaprinsip kebenaran dan tidak mudah goyah oleh tekanan atau godaan.
  • Aplikasi dalamPencegahan Korupsi: Konsistensi adalah kunci dalam menjaga integritas. Sebagaiagen perubahan, saya berusaha untuk selalu berpegang pada prinsip-prinsipkebenaran, meskipun menghadapi tekanan dari pihak lain untuk melakukan tindakanyang tidak etis. Sebagai contoh, ketika ada tekanan untuk memberikan"pelicin" dalam proses tender, saya menolak dan tetap berpegang padaprosedur yang benar dan adil.

3. Jawi Sejati: 

  • Sejati dan bukandrama. Jawi Sejati menggambarkan seseorang yang autentik, bertindak sesuaidengan nilai-nilai sejati, dan tidak berpura-pura atau membuat drama untukmenarik simpati atau keuntungan pribadi.
  • Aplikasi dalamPencegahan Korupsi: Bertindak sesuai dengan nilai-nilai sejati berarti tidakterpengaruh oleh godaan untuk korupsi atau melakukan tindakan yang tidak etisdemi keuntungan pribadi. Dalam kehidupan profesional, saya berusaha untukselalu menunjukkan diri saya yang sebenarnya dan tidak berpura-pura demikeuntungan sesaat. Misalnya, saya selalu bersikap terbuka dan jujur kepadarekan kerja dan atasan tentang kapasitas dan keterbatasan saya, serta tidakmenggunakan manipulasi untuk mendapatkan promosi atau penghargaan.

 

Dokpri Prof Apollo P15
Dokpri Prof Apollo P15

 Tansah AnglampahiMuriding Agesang

 

Ajaran ini mengingatkan kita untuk selalu menjadi muridkehidupan, terus belajar dan berkembang. Ini berarti kita harus selalu eling(ingat) bahwa manusia berasal dari satu asal dan memiliki tujuan hidup yangsama.

 

Aplikasi dalam Pencegahan Korupsi: 

  • Terus Belajar danBerkembang: Saya selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan saya, baik dalam bidang profesional maupun dalam pengembangankarakter. Ini membantu saya untuk menjadi lebih bijaksana dalam mengambilkeputusan dan lebih kuat dalam menghadapi godaan korupsi.
  • Menghargai Sesama:Dengan menyadari bahwa setiap orang memiliki martabat yang sama, saya berusahauntuk menghargai setiap individu dan tidak mengambil tindakan yang bisamerugikan orang lain demi keuntungan pribadi. Misalnya, saya selalu berusahauntuk bersikap adil dalam penilaian kinerja rekan kerja, tanpa bias ataudiskriminasi.

 

Dokpri Prof Apollo P15
Dokpri Prof Apollo P15

 Bagian 3: PrinsipHidup Sosrokartono

 

Dokpri Prof Apollo P15
Dokpri Prof Apollo P15

Raden Mas Panji Sosrokartono dikenal karena prinsip-prinsiphidupnya yang mendalam dan penuh dengan nilai moral yang tinggi.Prinsip-prinsip ini memberikan panduan praktis dalam menjalani kehidupan yangberintegritas dan etis, yang sangat relevan dalam upaya pencegahan korupsi danpelanggaran etik. Berikut adalah beberapa prinsip hidup yang diajarkan olehSosrokartono dan bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diimplementasikandalam kehidupan dan karir untuk menjadi agen perubahan.

 

 Sugih Tanpo Bondo(Kaya tanpa Harta)

 

Prinsip "Sugih Tanpo Bondo" mengajarkan bahwakekayaan sejati tidak diukur dari jumlah harta benda yang dimiliki, melainkandari kekayaan batin, pengetahuan, dan hubungan yang baik dengan sesama.

 

Aplikasi dalam Pencegahan Korupsi:

  • MenghargaiPengetahuan dan Integritas: Saya berusaha untuk selalu mengutamakan pengetahuandan integritas daripada mengejar kekayaan materi. Dalam pekerjaan, saya lebihfokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang dapat memberikanmanfaat jangka panjang.
  • Membangun HubunganBaik: Saya berusaha untuk membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja,atasan, dan bawahan berdasarkan saling menghormati dan kepercayaan, bukanberdasarkan keuntungan materi.
  • Contoh: Dalamsituasi di mana ada godaan untuk menerima suap atau gratifikasi, saya menolakdan tetap berpegang pada prinsip bahwa kekayaan sejati berasal dari integritasdan hubungan yang baik, bukan dari harta yang didapat dengan cara tidak etis.

 

 Digdoyo Tanpo Aji(Kuat tanpa Kekuasaan)

 

Prinsip "Digdoyo Tanpo Aji" mengajarkan bahwakekuatan sejati tidak berasal dari kekuasaan atau jabatan, melainkan daritekad, niat baik, dan kemampuan untuk memimpin diri sendiri.

 

Aplikasi dalam Pencegahan Korupsi:

  •  Memimpin denganKeteladanan: Saya berusaha untuk menjadi teladan bagi orang lain dalam halintegritas dan etika. Saya memimpin dengan memberikan contoh yang baik, bukandengan menggunakan kekuasaan atau jabatan untuk memaksakan kehendak.
  •  Niat Baik danTekad: Dalam menghadapi tantangan atau godaan korupsi, saya selalu berpegangpada niat baik dan tekad untuk melakukan yang benar, meskipun mungkin sulitatau tidak populer.
  •  Contoh: Ketika adatekanan dari pihak lain untuk melakukan tindakan yang tidak etis demikeuntungan jangka pendek, saya tetap teguh pada prinsip-prinsip saya danmencari solusi yang adil dan etis, menunjukkan bahwa kekuatan sejati berasaldari keteguhan hati dan niat baik.

 

 Memayu HayuningBawono (Memperindah Dunia)

 

Prinsip "Memayu Hayuning Bawono" mengajarkan bahwatujuan hidup manusia adalah untuk memperindah dunia, menciptakan kebaikan dankeindahan dalam setiap aspek kehidupan.

 

Aplikasi dalam Pencegahan Korupsi:

  •  MenciptakanKebaikan: Saya selalu berusaha untuk menciptakan kebaikan di lingkungan sekitarsaya, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Ini berarti mengambiltindakan yang jujur, adil, dan penuh kasih sayang.
  •  MenghindariKerusakan: Saya menghindari segala bentuk tindakan yang dapat merusak tatanansosial atau lingkungan, termasuk korupsi dan pelanggaran etik.
  •  Contoh: Dalamproyek-proyek yang saya kelola, saya memastikan bahwa setiap langkah diambildengan mempertimbangkan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, sertamenghindari praktik-praktik korupsi yang dapat merusak integritas proyek.

 

 Urip Iku Urup (HidupItu Nyala)

 

Prinsip "Urip Iku Urup" mengajarkan bahwa hidupharus memberi manfaat bagi orang lain, seperti api yang memberikan cahaya dankehangatan.

 

Aplikasi dalam Pencegahan Korupsi:

  •  Memberi Manfaatbagi Orang Lain: Saya berusaha untuk selalu memberikan manfaat bagi orang-orangdi sekitar saya melalui tindakan dan keputusan saya. Ini termasuk berbagipengetahuan, membantu rekan kerja, dan berkontribusi pada kesejahteraanmasyarakat.
  •   Menyebarkan CahayaKebaikan: Saya berusaha untuk menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi oranglain untuk berbuat baik dan menghindari korupsi.
  •  Contoh: Dalamsetiap kesempatan, saya mencoba untuk memberikan kontribusi positif, baik dalambentuk ide, bantuan, atau dukungan moral, untuk menciptakan lingkungan yanglebih baik dan lebih jujur.

 

 Bagian 4: Catur Murtidan Sepi Ing Pamrih

 

Ajaran Raden Mas Panji Sosrokartono tentang Catur Murti danSepi Ing Pamrih mengandung makna mendalam dalam upaya pencegahan korupsi danpelanggaran etik. Prinsip-prinsip ini menekankan pentingnya empat elemen utamadalam kehidupan (Catur Murti) dan sikap tanpa pamrih (Sepi Ing Pamrih) dalamsetiap tindakan. Berikut adalah penjelasan rinci tentang kedua konsep tersebutdan implementasinya dalam kehidupan dan karir saya.

 

 Catur Murti

 

Dokpri Prof Apollo P15
Dokpri Prof Apollo P15

Catur Murti adalah konsep yang mencakup empat elemen utamadalam kehidupan yang saling berinteraksi dan saling melengkapi. Keempat elementersebut adalah:

 

1. Budi (Kecerdasan)

   - Makna: Budimengacu pada kecerdasan atau akal yang digunakan untuk berpikir secara rasionaldan bijaksana.

   - Aplikasi dalamPencegahan Korupsi: Menggunakan kecerdasan untuk menganalisis situasi denganbijaksana, membuat keputusan yang tepat, dan menghindari tindakan korupsi.Misalnya, dalam membuat keputusan strategis di tempat kerja, saya selalumempertimbangkan semua faktor yang relevan dan memastikan bahwa keputusantersebut tidak melanggar prinsip etika dan hukum.

 

2. Bahasa (Komunikasi)

   - Makna: Bahasamengacu pada kemampuan berkomunikasi dengan baik dan efektif.

   - Aplikasi dalamPencegahan Korupsi: Menggunakan komunikasi yang jujur dan terbuka untukmembangun kepercayaan dan transparansi. Misalnya, dalam berkomunikasi denganrekan kerja, saya selalu berusaha untuk berbicara secara terbuka dan jelas,serta menghindari penggunaan bahasa yang dapat menimbulkan kesalahpahaman ataumanipulasi.

 

3. Bayu (Tenaga)

   - Makna: Bayumengacu pada tenaga atau kekuatan yang digunakan untuk bertindak dan bekerja.

   - Aplikasi dalamPencegahan Korupsi: Menggunakan tenaga dan kekuatan dengan bijaksana untukmencapai tujuan yang benar dan adil. Misalnya, saya selalu berusaha untukbekerja dengan penuh semangat dan dedikasi, namun tetap menjaga integritas danmenghindari tindakan yang melanggar etika.

 

4. Karsa (Kehendak)

   - Makna: Karsamengacu pada kehendak atau niat yang mengarahkan tindakan.

   - Aplikasi dalamPencegahan Korupsi: Memiliki niat yang baik dan tulus dalam setiap tindakan,serta mengarahkan kehendak untuk mencapai kebaikan bersama. Misalnya, dalammerencanakan dan melaksanakan proyek, saya selalu memastikan bahwa tujuan utamaadalah untuk memberikan manfaat bagi banyak orang, bukan untuk kepentinganpribadi.

 

 Implementasi CaturMurti dalam Kehidupan dan Karir

 

Dokpri Prof Apollo P15
Dokpri Prof Apollo P15

Dalam perjalanan hidup dan karir saya, saya berusaha untukmengimplementasikan konsep Catur Murti dengan cara-cara berikut:

 

1. Menggunakan Kecerdasan dengan Bijaksana: Saya selaluberusaha untuk berpikir rasional dan bijaksana dalam setiap keputusan yang sayabuat, memastikan bahwa semua tindakan saya sesuai dengan prinsip etika danhukum.

   - Contoh: Dalampengambilan keputusan bisnis, saya melakukan analisis yang mendalam danmempertimbangkan semua aspek yang relevan untuk memastikan keputusan tersebutetis dan tidak melanggar hukum.

 

2. Berkomunikasi dengan Jujur dan Terbuka: Saya selaluberusaha untuk berkomunikasi secara jujur dan terbuka dengan semua pihak,membangun kepercayaan dan transparansi.

   - Contoh: Dalammenyampaikan laporan atau informasi kepada atasan dan rekan kerja, saya selalumemastikan bahwa semua data yang disajikan akurat dan dapatdipertanggungjawabkan.

 

3. Bekerja dengan Semangat dan Integritas: Saya selalubekerja dengan penuh semangat dan dedikasi, namun tetap menjaga integritas danmenghindari tindakan yang melanggar etika.

   - Contoh: Dalammenyelesaikan tugas-tugas harian, saya selalu berusaha untuk memberikan yangterbaik dan tidak tergoda untuk melakukan kecurangan demi mencapai hasil yangcepat atau mudah.

 

4. Memiliki Niat yang Baik dan Tulus: Saya selalu memastikanbahwa setiap tindakan dan keputusan didasarkan pada niat yang baik dan tulusuntuk mencapai kebaikan bersama.

   - Contoh: Dalammerencanakan kegiatan sosial atau program bantuan, saya selalu memastikan bahwatujuan utama adalah untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas, bukan untukmendapatkan pujian atau keuntungan pribadi.

 

 Sepi Ing Pamrih(Tanpa Pamrih)

 

Prinsip Sepi Ing Pamrih mengajarkan pentingnya melakukantindakan tanpa mengharapkan imbalan atau pamrih. Ini berarti melakukan kebaikandengan tulus, tanpa mencari keuntungan pribadi atau pengakuan.

 

- Makna: Sepi Ing Pamrih berarti memiliki sikap tanpa pamrihdalam setiap tindakan, berbuat baik dengan tulus hati, dan tidak mengharapkanimbalan atau pujian.

- Aplikasi dalam Pencegahan Korupsi: 

  - Berbuat Baikdengan Tulus: Dalam setiap tindakan, saya berusaha untuk melakukan kebaikandengan tulus, tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan. Misalnya, saya seringterlibat dalam kegiatan sosial atau membantu rekan kerja tanpa mengharapkanpujian atau keuntungan pribadi.

  - MenghindariKonflik Kepentingan: Saya selalu berusaha untuk menghindari konflik kepentingandalam setiap keputusan atau tindakan, memastikan bahwa semua keputusandidasarkan pada kepentingan terbaik untuk semua pihak yang terlibat. Misalnya,dalam proses seleksi karyawan, saya memastikan bahwa keputusan didasarkan padakualifikasi dan kemampuan calon, bukan pada hubungan pribadi atau keuntunganpribadi.

 

 Implementasi Sepi IngPamrih dalam Kehidupan dan Karir

 

Dalam perjalanan hidup dan karir saya, saya berusaha untukmengimplementasikan prinsip Sepi Ing Pamrih dengan cara-cara berikut:

 

1. Melakukan Kebaikan dengan Tulus: Saya selalu berusahauntuk melakukan kebaikan dengan tulus hati, tanpa mengharapkan imbalan ataupujian.

   - Contoh: Sayaaktif terlibat dalam kegiatan sosial dan membantu rekan kerja tanpamengharapkan pujian atau keuntungan pribadi, semata-mata karena inginmemberikan manfaat bagi orang lain.

 

2. Menghindari Konflik Kepentingan: Saya selalu berusahauntuk menghindari konflik kepentingan dalam setiap keputusan atau tindakan,memastikan bahwa semua keputusan didasarkan pada kepentingan terbaik untuksemua pihak yang terlibat.

   - Contoh: Dalamproses seleksi karyawan atau pemberian promosi, saya memastikan bahwa keputusandidasarkan pada kualifikasi dan kemampuan calon, bukan pada hubungan pribadiatau keuntungan pribadi.

 

3. Memberikan yang Terbaik Tanpa Pamrih: Saya selaluberusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas atau tanggung jawab,tanpa mengharapkan imbalan atau pujian.

   - Contoh: Dalammenyelesaikan proyek, saya selalu berusaha untuk memberikan hasil yang terbaikdan berkualitas tinggi, tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan dari atasanatau rekan kerja.

 

4. Menjadi Teladan dalam Berbuat Baik: Saya berusaha untukmenjadi teladan bagi orang lain dalam hal berbuat baik tanpa pamrih,menginspirasi mereka untuk melakukan hal yang sama.

   - Contoh: Sayaselalu berusaha untuk menunjukkan sikap tanpa pamrih dalam setiap tindakan,baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional, sehingga dapat menginspirasirekan kerja dan orang lain untuk melakukan hal yang sama.

 

Dengan menerapkan prinsip-prinsip Catur Murti dan Sepi IngPamrih, saya percaya bahwa saya dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalampencegahan korupsi dan pelanggaran etik. Prinsip-prinsip ini memberikanlandasan yang kuat untuk membangun karakter yang jujur, konsisten, dan tulus,serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dari korupsi dan lebih etisdalam setiap tindakan.

 

 Implementasi dalamKehidupan dan Karir

 

Dalam perjalanan hidup dan karir saya, sayamengimplementasikan ajaran-ajaran ini dengan cara-cara berikut:

 

1. Mengutamakan Transparansi: Saya selalu berusaha untukbekerja dengan transparansi tinggi, memastikan bahwa setiap tindakan dankeputusan dapat dipertanggungjawabkan.

   - Contoh: Dalamsetiap proyek yang saya kelola, saya memastikan semua pihak yang terlibatmemiliki akses yang sama terhadap informasi penting dan proses pengambilankeputusan dilakukan secara terbuka.

 

2. Menghargai Setiap Individu: Saya berusaha untuk selalumenghargai setiap individu, tidak membandingkan, dan menghargai martabat setiaporang.

   - Contoh: Dalam timkerja, saya selalu mendengarkan pendapat setiap anggota tim dan memberikanapresiasi terhadap kontribusi mereka, tanpa membandingkan satu sama lain.

 

3. Mengembangkan Diri Secara Berkelanjutan: Saya terusbelajar dan mengembangkan diri, baik dari segi pengetahuan maupun karakter,untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

   - Contoh: Sayasecara rutin mengikuti pelatihan dan seminar untuk meningkatkan keterampilanprofesional saya, serta membaca buku tentang pengembangan diri untuk memperkuatkarakter saya.

 

4. Membangun Lingkungan yang Mendukung: Saya berusaha untukmenciptakan lingkungan kerja yang mendukung, di mana setiap orang merasadihargai dan didorong untuk bertindak dengan integritas.

   - Contoh: Sayamempromosikan budaya kerja yang terbuka dan inklusif, di mana setiap orangmerasa aman untuk berbicara dan memberikan masukan tanpa takut akandiskriminasi atau pembalasan.

 

5. Mengambil Sikap Tegas Terhadap Korupsi: Saya tidak raguuntuk mengambil sikap tegas terhadap segala bentuk korupsi dan pelanggaranetik, dan memastikan bahwa tindakan tersebut ditangani dengan serius.

   - Contoh: Ketikamengetahui adanya praktik korupsi di lingkungan kerja, saya segeramelaporkannya kepada pihak yang berwenang dan bekerja sama untuk memastikanbahwa pelaku mendapatkan sanksi yang sesuai.

 

6. Berbagi Tanpa Pamrih: Saya selalu berusaha untuk berbagipengetahuan, waktu, dan sumber daya saya kepada orang lain, tanpa pamrih dandengan niat yang tulus.

   - Contoh: Sayaaktif terlibat dalam kegiatan sosial dan menjadi mentor bagi rekan kerja yangmembutuhkan bimbingan, memberikan bantuan tanpa mengharapkan imbalan.

 

Dengan mengikuti ajaran-ajaran dan prinsip-prinsip yangdiajarkan oleh Raden Mas Panji Sosrokartono, saya percaya bahwa saya dapatmemimpin diri sendiri dengan lebih baik dan menjadi agen perubahan yang efektifdalam pencegahan korupsi serta pelanggaran etik. Ajaran-ajaran ini memberikanlandasan yang kuat untuk membangun karakter yang jujur, konsisten, danautentik, yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang bersih darikorupsi dan etis dalam setiap tindakan.

 

 Kesimpulan

 

Ajaran Raden Mas Panji Sosrokartono tentang kepemimpinandiri dan pencegahan korupsi serta pelanggaran etik merupakan panduan yangsangat relevan dalam kehidupan dan karir kita. Dengan menerapkan ajaran-ajaranini, kita dapat menjadi agen perubahan yang efektif, menciptakan lingkunganyang lebih baik dan lebih adil. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi banyakorang untuk mengadopsi nilai-nilai integritas, keikhlasan, dan pelayanan tanpapamrih dalam kehidupan mereka. 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun