Mohon tunggu...
M Naufal Rizqullah Fahmi
M Naufal Rizqullah Fahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercubuana

Muhammad Naufal Rizqullah Fahmi NIM : 41522110054 Jurusan : Teknik Informatika Fakultas : Ilmu Komputer Dosen : Prof. Dr. Apollo, AK. M.Si.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Model Komunikasi Semiotika Roman Jakobson: Pandangan Mendalam

2 Mei 2024   22:51 Diperbarui: 2 Mei 2024   22:54 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Model Komunikasi Semiotika Roman Jakobson adalah kerangka kerja penting dalam studi komunikasi yang dikembangkan oleh Roman Jakobson, seorang ahli linguistik dan sastra terkenal. Lahir pada 11 Oktober 1896 di Moskow, Rusia, Jakobson adalah seorang pionir dalam bidang linguistik strukturalis dan semiotika. Dia adalah anggota dari kelompok linguis Soviet yang terkenal, "Praha School of Linguistics", di mana dia memperkenalkan konsep-konsep yang menjadi dasar bagi studi linguistik modern.

Jakobson menghabiskan sebagian besar karirnya di berbagai universitas dan institusi di Eropa dan Amerika Serikat. Dia adalah seorang peneliti yang produktif dan berpengaruh, yang menghasilkan karya-karya penting dalam bidang linguistik, sastra, dan semiotika. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah pengembangan model komunikasi yang dikenal sebagai "Model Komunikasi Semiotika Roman Jakobson".

Jakobson mengembangkan model komunikasi semiotika ini untuk memberikan kerangka kerja yang lebih terperinci dalam memahami proses komunikasi manusia. Dia tertarik pada peran bahasa dan simbol dalam komunikasi serta bagaimana pesan disandi, disampaikan, dan diterima dalam berbagai konteks budaya dan sosial. Model ini dirancang untuk membantu memahami kompleksitas komunikasi dan faktor-faktor yang memengaruhi pemahaman pesan. 

dokpri
dokpri

Model komunikasi semiotika Roman Jakobson terdiri dari enam unsur utama:

  1. Pengirim (Emitter): Pengirim adalah individu atau entitas yang memulai proses komunikasi dengan menghasilkan pesan. Mereka menggunakan bahasa atau sistem simbolik lainnya untuk menyampaikan pesan kepada penerima. Pengirim harus memperhatikan konteks komunikasi, tujuan komunikasi, serta audiensnya.

  2. Pesan (Message): Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan ini bisa berupa kata-kata, gambar, atau simbol lain yang memiliki makna dalam konteks komunikasi tertentu. Pesan harus dirancang dengan jelas agar dapat dipahami oleh penerima.

  3. Penerima (Receiver): Penerima adalah individu atau entitas yang menerima pesan yang disampaikan oleh pengirim. Mereka harus mendekode pesan untuk memahami maknanya. Penerima juga memperhitungkan konteks, pengirim, dan kode dalam proses ini.

  4. Konteks (Context): Konteks merujuk pada situasi atau kondisi di mana komunikasi terjadi. Ini termasuk faktor-faktor seperti waktu, tempat, budaya, dan latar belakang pengirim dan penerima. Konteks memberikan informasi penting untuk memahami makna pesan.

  5. Kode (Code): Kode adalah sistem aturan atau struktur yang digunakan untuk menyandi dan mendekode pesan. Ini bisa berupa bahasa, sistem simbolik, atau konvensi tertentu yang dimengerti baik oleh pengirim maupun penerima.

  6. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun