Mohon tunggu...
Naufal Rauf
Naufal Rauf Mohon Tunggu... Mahasiswa - sebagai mahasiswa

menedengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Sinergi dan Mewujudkan Jiwa Perubahan Mahasiswa Ilmu Komunikasi

29 Juni 2023   00:58 Diperbarui: 29 Juni 2023   01:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada hari Jumat, 23 Juni 2023, Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himikom) Universitas Islam 45 Bekasi mengadakan acara tahunan mereka, Musyawarah Besar atau yang biasa disebut Mubes. Mubes merupakan kesempatan bagi organisasi untuk melakukan pergantian pengurus, menyampaikan laporan pertanggungjawaban, dan menetapkan AD/ART untuk kepengurusan berikutnya. Dalam Mubes kali ini, tema yang diangkat adalah "Meningkatkan Sinergi dan Mewujudkan Jiwa Perubahan Mahasiswa Ilmu Komunikasi".

Mubes Himikom Universitas Islam 45 Bekasi merupakan acara yang dinantikan oleh seluruh anggota organisasi. Acara ini bertujuan untuk membangun kesepahaman dan kekompakan antara pengurus yang lama dan yang baru, serta untuk memastikan kelangsungan organisasi ke depannya. Salah satu aspek yang menjadi fokus dalam Mubes kali ini adalah meningkatkan sinergi di antara mahasiswa Ilmu Komunikasi. Meningkatkan sinergi menjadi penting dalam konteks ini karena sinergi memainkan peran krusial dalam membangun hubungan yang harmonis dan produktif antara anggota organisasi. 

Dalam Mubes ini, para anggota Himikom diajak untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dan saling mendukung satu sama lain. Melalui kolaborasi yang baik, mereka dapat saling melengkapi keterampilan dan pengetahuan mereka, serta menghasilkan ide-ide inovatif untuk kemajuan organisasi. Selain itu, Mubes juga merupakan kesempatan bagi kepengurusan yang lama untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas kinerja mereka selama masa jabatan. 

Dalam laporan tersebut, mereka dapat memaparkan capaian, tantangan, dan pembelajaran yang telah dihadapi. Laporan ini juga menjadi ajang refleksi untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja organisasi ke depannya. Selanjutnya, Mubes juga menjadi momen untuk menetapkan AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga) organisasi. AD/ART merupakan landasan hukum dan pedoman dalam menjalankan kegiatan organisasi. Dalam proses penetapan AD/ART, anggota Himikom memiliki kesempatan untuk memberikan masukan, usulan, dan pemikiran mereka untuk memastikan bahwa peraturan organisasi mencerminkan semangat perubahan dan perkembangan yang diinginkan.

Tema Mubes kali ini, "Meningkatkan Sinergi dan Mewujudkan Jiwa Perubahan Mahasiswa Ilmu Komunikasi", menunjukkan komitmen Himikom Universitas Islam 45 Bekasi dalam mendorong anggotanya untuk berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif di dalam maupun di luar kampus. Mahasiswa Ilmu Komunikasi diharapkan dapat mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif, sehingga dapat berkontribusi secara signifikan dalam masyarakat. Dengan demikian, Mubes Himikom Universitas Islam 45 Bekasi menjadi ajang yang penting untuk merajut sinergi di antara mahasiswa Ilmu Komunikasi, menggambarkan komitmen organisasi dalam mewujudkan perubahan, serta menciptakan lingkungan yang memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan individu dalam bidang komunikasi. Melalui Mubes ini, diharapkan mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat menjadi agen perubahan yang mampu beradaptasi dengan cepat dalam menghadapi perkembangan dunia komunikasi yang dinamis.

Pendidikan tinggi adalah panggung yang memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan potensi diri, berinteraksi dengan beragam komunitas, dan mengasah keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia nyata. Di antara berbagai disiplin ilmu yang ada, ilmu komunikasi menawarkan landasan yang kuat bagi para mahasiswa yang ingin mempelajari dan menguasai seni berkomunikasi secara efektif. Namun, belajar di kelas saja tidaklah cukup. Mahasiswa ilmu komunikasi juga perlu meningkatkan sinergi di antara sesama dan mewujudkan jiwa perubahan yang terarah agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam masyarakat.

Meningkatkan sinergi di antara mahasiswa ilmu komunikasi merupakan langkah awal yang penting dalam membangun lingkungan belajar yang inklusif dan kolaboratif. Dalam konteks ini, kolaborasi berarti bekerja sama dengan mahasiswa lain untuk mencapai tujuan bersama. Mahasiswa dapat memulai dengan membentuk kelompok studi, di mana mereka dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman mereka tentang berbagai topik yang relevan dengan ilmu komunikasi. Dengan saling berbagi, mahasiswa dapat melengkapi dan memperkaya pengetahuan mereka, sehingga menciptakan keberagaman perspektif yang diperlukan untuk menghadapi perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar kelas.

Selain itu, mahasiswa juga dapat meningkatkan sinergi dengan mengadakan forum diskusi atau seminar yang melibatkan dosen dan praktisi di bidang komunikasi. Melalui pertemuan semacam ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan pemikir dan pelaku komunikasi yang lebih berpengalaman, mendengarkan pandangan mereka, dan belajar dari pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan dunia nyata. Forum semacam ini juga dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berbagi ide, gagasan, dan penemuan mereka sendiri, sehingga menciptakan iklim yang mendukung pertumbuhan intelektual dan kreativitas.

Selain membangun sinergi, mahasiswa ilmu komunikasi juga perlu mewujudkan jiwa perubahan yang terarah. Jiwa perubahan mengacu pada kemampuan seseorang untuk melihat dan memahami tantangan yang ada dalam masyarakat, dan berkontribusi dalam meningkatkan kondisi yang ada melalui solusi yang inovatif dan berdampak positif. Mahasiswa ilmu komunikasi dapat mengembangkan jiwa perubahan ini dengan melibatkan diri dalam proyek-proyek komunitas yang relevan dengan bidang studi mereka. Misalnya, mahasiswa dapat mengorganisir kampanye kesadaran tentang isu-isu sosial atau lingkungan yang penting. Mereka dapat menggunakan keterampilan komunikasi mereka untuk menyebarkan informasi, menggalang dukungan, dan menggerakkan tindakan positif di antara rekan mahasiswa dan masyarakat umum. 

Selain itu, mereka juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan sukarela atau magang di organisasi non-pemerintah atau lembaga media yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat atau penyebaran informasi yang bermanfaat. Melalui pengalaman langsung ini, mahasiswa akan belajar bagaimana menerapkan konsep-konsep komunikasi yang mereka pelajari dalam dunia nyata, serta memperluas jaringan profesional mereka.Penting juga untuk mencatat bahwa jiwa perubahan tidak hanya tentang tindakan eksternal, tetapi juga mencakup refleksi internal. Mahasiswa ilmu komunikasi perlu mengembangkan pemahaman diri yang mendalam, termasuk pemahaman tentang nilai-nilai, kekuatan, dan tujuan mereka sendiri. Dengan mengetahui diri mereka dengan baik, mahasiswa dapat menemukan bagaimana kontribusi mereka dapat paling efektif dan bermakna dalam dunia komunikasi yang terus berkembang.

Dalam kesimpulannya, meningkatkan sinergi dan mewujudkan jiwa perubahan merupakan tugas penting bagi mahasiswa ilmu komunikasi. Melalui kerja sama dan kolaborasi dengan sesama mahasiswa serta melibatkan diri dalam proyek-proyek komunitas yang relevan, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berkontribusi secara maksimal dalam masyarakat. Selain itu, dengan mengembangkan jiwa perubahan yang terarah, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam dunia komunikasi yang terus berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun