Mohon tunggu...
Naufal Putra
Naufal Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

fotografi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Permasalahan Dibalik Indahnya Banyuwangi

1 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 1 Januari 2025   21:00 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Banyuwangi merupakan kota yang berada di ujung timur pulau jawa. Banyuwangi dikenal sebagai kota yang kaya akan sumber daya alam dan tempat pariwisata. Karena banyak tempat wisata di Banyuwangi, sector yang menunjang perekonomian paling besar di kota ini adalah sector pariwisata. Tetapi yang menjadi masalah adalah akses ke tempat pariwisata tersebut yang susah, hal ini dikarenakan kebanyakan dari tempat pariwisata di Banyuwangi bertempat di daerah yang terpencil. Contohnya teluk ijo, tempat pariwisata tersebut berada di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, untuk menuju ke lokasi kita harus berjalan terlebih dahulu melewati bukit. Dengan akses yang sulit ini tidak banyak kalangan yang dapat mengakses tempat pariwisata tersebut, terutama untuk anak kecil dan lansia. Selain itu dikarenakan susah untuk menuju ke lokasi tidak banyak pedagang yang berjualan disekitar pantai teluk ijo, biasanya para penjual berjualan hanya di tempat parkir teluk ijo dan itupun hanya beberapa orang. Menurut saya ini harusnya menjadi perhatian serius untuk Pemerintahan Banyuwangi untuk meningkatkan sarana dan prasarana di sekitar sector wisata.

Dari majunya sector wisata di Banyuwangi, ada beberapa masalah ekonomi di Banyuwangi seperti, bantuan pemerintah yang tidak tepat sasaran, banyak jalan berlubang, kurangnya support dari pemerintah terhadap UMKM, dan kurangnya sarana dan prasarana untuk memudahkan akses menuju tempat pariwisata yang berada di tempat terpencil. Permasalahan pertama terdapat pada bantuan dari pemerintah yang tidak merata, di desa tempat saya tinggal saya banyak menyaksikan orang yang sudah kaya masih mendapatkan bantuan dari pemerintah sedangkan orang yang membutuhkan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Permasalahan kedua tentang jalan berlubang, tentunya dengan jalan yang rusak akan menghambat perjalanan masyarakat, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan dan membahayakan bagi masyarakat, contohnya ada di Dusun Cangaan disana masih banyak jalan yang berlubang sampai sampai jalanan disana dijuluki sebagai "jalan seribu lubang". Ada lagi contoh kasus jalan berlubang di Kecamatan Pesanggaran, tepatnya tahun lalu disana banyak jalan yang berlubang dan lubangnya lumayan dalam dan sangat berbahaya apabila dilewati oleh pengendara motor atau mobil, karena pemerintah setempat tidak bergerak dan memberi solusi sama sekali akhirnya masyarakat sekitar melakukan protes dengan menaruh batang pohon pisang ditengah jalan yang berlubang supaya tidak dilewati oleh para pengendara, yang mengakibatkan kemacetan karena susah untuk melewati jalan tersebut. Permasalahan ketiga kurangnya support pemerintah kepada UMKM, contohnya di Kecamatan Kalipuro dulu disana terkenal dengan hasil panen jagung yang melimpah sampai Kec Kalipuro disebut sebagai kampung "klobotan". Karena banyaknya hasil panen dari desa tersebut masyarakat di desa tersebut membuat kelompok tani yang khusus menangani permasalahan jagung, tetapi kelompok tersebut tidak bertahan lama dikarenakan kurangnya modal dan beberapa anggotanya beralih profesi sebagai pedagang.

Yang terakhir ada sarana dan prasarana, sector yang menunjang perekonomian di Banyuwangi adalah sector pariwisata, karena sarana dan prasarana yang kurang memadahi ini dapat menyebabkan perekonomian di Banyuwangi akan terhambat. Dikarenakan akses yang susah untuk menuju tempat pariwisata dan masyarakat disekitar tempat wisata tersebut yang akan kesusahan jika ingin membuka usaha di sekitar tempat wisata. Hal tersebut tentu akan membuat tempat pariwisata tidak maksimal dan terhambat dalam memperkuat perekonomian daerah.

Pemerintah perlu melakukan pendataan dan evaluasi yang lebih menyeluruh untuk menentukan warga yang benar-benar membutuhkan bantuan. Penerapan sistem yang transparan dalam distribusi bantuan akan membantu memastikan bantuan tepat sasaran. Pemerintah juga perlu segera menganggarkan dana untuk perbaikan jalan serta menjalankan program pemeliharaan rutin. Pembangunan infrastruktur jalan yang baik dan aman akan memudahkan akses ke berbagai lokasi, termasuk tempat wisata.

Pemerintah seharusnya memberikan pelatihan dan bantuan modal kepada kelompok UMKM di Banyuwangi. Dengan adanya dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan , teknologi, serta akses pasar, UMKM dapat lebih berkembang dan memberikan kontribusi pada perekonomian lokal. Pemerintah perlu melakukan investasi dalam pembangunan sarana dan prasarana di sekitar lokasi wisata, seperti jalan yang lebih baik, toilet umum, tempat parkir, serta area istirahat. Selain itu, pihak swasta juga bisa diajak berkolaborasi dalam pengembangan fasilitas agar wisatawan merasa nyaman dan berpotensi mendatangkan lebih banyak pengunjung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun