Mohon tunggu...
Naufal Pambudi
Naufal Pambudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mr.

Koordinator Ikatan Masyarakat Muda Madani (IMAM)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kivlan Zen, Setan Gundul, dan People Power

8 Mei 2019   16:10 Diperbarui: 8 Mei 2019   16:30 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari belakangan, beredar video Kivlan Zen menghadiri konverensi pers di kawasan Tebet. Dalam video itu, Kivlan berpidato singkat, tapi berapi-api dan belepotan. Dia mengajak demonstrasi pada 09 Mei 2019, mendesak KPU melikuidasi Jokowi. Entah apa maksud istilah "likuidasi" itu, tapi dugaanku dia bermaksud bilang diskualifikasi. Dia juga menyerukan tindakan makar. "Tanggal 09 kita akan merdeka. Siapapun menghalangi, kita lawan!" kata Kivlan.  

Pernyataan itu sontak memicu reaksi keras, salah satunya dari Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko. Menurut Moeldoko, tindakan Kivlan tak bisa didiamkan, dan perlu disikapi dengan tindakan hukum. Pasalnya, lontaran Kivlan sangat provokatif dan memicu pelanggaran hukum. 

Jika melihat ke belakang, memang bukan hanya kali ini Kivlan Zen memprovokasi pelanggaran hukum. Jelang aksi 212 pada akhir 2012 lalu, Kivlan juga diamankan aparat, lantaran berencana menggerakkan massa untuk berkonfrontasi fisik dengan aparat. Waktu itu, dia bersama para pentolan pendukung Prabowo sudah berencana menggabungkan gerakan massa dengan DPR untuk menjatuhkan Jokowi. 

Kivlan sangat semangat menjegal Jokowi, karena sebagai pensiunan jenderal dia tak dapat jabatan apapun. Kebetulan, dia pernah menjabat Kepala Staf Kostrad ketika posisi Panglima Kostrad dipegang Prabowo. Dia pun berharap Prabowo menang Pilpres, agar dapat jatah jabatan. Maklum, setelah pensiun dia sering kesulinan ekonomi. Wiranto selaku seniornya bahkan kerap dimintai uang. 

Maka, sejak 2014 pun Kivlan sangat bersemangat mendukung Prabowo sebagai Capres. Ketika Prabowo kalah pada Pilpres 2014, Kivlan pun berusaha menjegal Jokowi dengan menumpangi aksi 212. Sayang, aparat kemananan cukup jeli membaca pergerakan itu, dan segera menangkap Kivlan sebelum sempat beraksi.

Di Pemilu 2019, Kivlan pun kembali berharap Prabowo menang, tapi ternyata harus kembali menelan kekalahan. Rekapitulasi KPU menunjukkan selisih suara Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi terpaut cukup lebar. Maka tinggal satu pilihan Kivlan, yaitu kembali memprovokasi pergerakan massa, menggerakkan people power untuk memanaskan situasi, agar terjadi kekacauan di mana-mana. Saat situasi kacau itulah, rencana makar akan kembali dilakukan.

Sampai di sini, kita bisa mengingat lagi teka-teki setan gundul yang dilontarkan Andi Arief. Tampaknya, Kivlan Zen bersama Amien Rais dan Rizieq Shihab berhasil meyakinkan Prabowo bahwa pendukung Prabowo-Sandi bisa dikondisikan. Pertama-tama, para pendukung itu akan diyakinkan bahwa Prabowo-Sandi menang, tapi dicurangi KPU dan Jokowi. Karena itu, mereka akan diajak turun jalan.

Ketika mereka turun ke jalan-jalan, akan terjadi kekacauan di mana-mana, dan pemerintah pun akan sibuk dibuatnya. Ketika pemerintah sibuk, Kivlan dan persekongkolannya berharap pemerintahan Jokowi lemah, lalu bisa dijatuhkan dengan mudah. Itulah rencana jahat para setan gundul, yang tampaknya akan kembali gagal total. Rakyat sudah cukup cerdas mencium rencana busuk mereka.

Maka sebagai rakyat Indonesia, tak ada pilihan bagi kita selain mendukung KPU sepenuhnya untuk bertugas sesuai konstitusi. Dan tak kalah penting, kita harus melawan setiap tindakan yang memecah belah bangsa dan mengarah pada pelanggaran konstitusi.

Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=1X449FO347I
https://news.detik.com/berita/d-4539870/soal-tim-pengkaji-ucapan-tokoh-moeldoko-sebut-nama-kivlan-zein
https://www.liputan6.com/news/read/2667952/diduga-makar-kivlan-zein-ditangkap-di-rumahnya-usai-salat-subuh
https://www.beritasatu.com/politik/540193/wiranto-kivlan-zein-sering-minta-uang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun