Mohon tunggu...
Naufal Kuntjoro
Naufal Kuntjoro Mohon Tunggu... Lainnya - Millenial's Banker || 99's Works on Foreign Bank || Newcomers in Finance Industry and Writing Stages

“I might be a banker, but I’ll never lose your interest"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Skripsi dalam 5 Bulan, Apakah Bisa?

8 Januari 2021   13:43 Diperbarui: 8 Januari 2021   13:44 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini saya sudah merampungkan Skripsi tepat dalam waktu 5 Bulan. Mengambil topik Manajemen Keuangan, saya meneliti tentang Pengaruh Harga Saham Perbankan pada negara negara ASEAN. Bukan topik yang sulit, tapi juga tidak bisa dibilang mudah. Karena penelitian Kuantitatif data Sekunder, tentunya dituntut menggunakan alat uji statistik yang ribetnya bukan main. Apalagi saya belum pernah sama sekali memahami teknik teknik olah data.

Saya memulai menentukan Topik Skripsi disaat saya mengundurkan diri dari Program Double Degree dengan salah satu Kampus di Belanda. Karena pada awalnya, apabila saya mengikuti program tersebut skripsi akan digantikan oleh laporan magang pada kampus di Belanda. Rasa senang karena tidak menulis skripsi pun akhirnya pupus juga.

Juni 2020 bulan pertama saya mengajukan topik ke Dosen Pembimbing. Butuh waktu dua minggu untuk mendapat persetujuannya. Pengajuan topik ke Dosen pun didukung dengan 25 - 30  Jurnal Acuan yang setiap hari dibaca dan dipelototin. Setelah di acc, butuh waktu 2 bulan untuk merampungan Proposal Skripsi Bab 1 - Bab 3. Penulisan Proposal didasari oleh Skripsi Kakak Tingkat dengan Dosen Pembimbing yang sama. Saya hanya berfikir, kalau mereka sudah di acc, berarti formatnya sudah betul.

Setelah melewati beberapa revisi dalam 2 minggu, saya melanjutkan ke bagian tersulit dalam menyusun skripsi ini. Yaitu, pengolahan data. Saya belajar olah data dimulai dari 0. Sungguh, sulitnya bukan main. Transformasi Data, Menggunakan Alat Test, Mengambil data, Memindahkan data dan lain lain. Ada keinginan untuk menggunakan jasa olah data dengan beberapa ratus ribu, sudah tersaji hasilnya. Namun, pengalaman sekali seumur hidup ini rasanya terlalu mudah apabila dialihtugaskan ke orang lain.

1 Bulan proses olah data selesai, dan dilanjutkan ke penulisan kesimpulan. Tepat di November, saya menerima tanda tangan dari Dosen Pembimbing soal persetujuan skripsi saya. Skripsi saya selesai disaat saya masih mengambil beberapa mata kuliah. Saat ini saya masih menunggu nilai semester akhir keluar sebagai prasayarat sidang akhir. Saya menyelesaikan skripsi saya dalam waktu yang singkat dengan alasan tiada lain tiada bukan untuk meringankan beban biaya kuliah. Hitung hitung, ayah ibu bisa menyimpan uang kuliah satu semester dengan kerja ekstra dari saya.  

Setelah perjalanan skripsi ini, saya juga menyadari satu hal. Bahwa Skripsi bukan soal seberapa dalam kita memahami teori a atau model riset A, bukan juga soal seberapa penting hasil penelitian kita terhadap dunia akademis. Tapi, buat saya, Skripsi lebih mengajarkan saya soal Ketekunan untuk melakukan sesuatu, Pengujian Tingkat Resiliensi Kita terhadap roadblock, Kemampuan kita untuk menyelesaikan apa yang sudah kita mulai dan kesanggupan kita untuk bertahan pada hal apa yang tidak kita inginkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun