Penduduk Indonesia didominasi oleh usia produktif yang mana diharapkan dapat memberikan berkontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dalam melakukan transformasi digital baik dalam literasi keuangan. Namun, Otoritas Jasa Keuangan tahun 2019 (Viana, 2021) menyebutkan bahwa tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah. Rendahnya literasi keuangan menunjukkan masyarakat belum memahami dengan baik berbagai produk dan layanan jasa keuangan.
Koperasi merupakan salah satu jenis usaha yang berperan penting dalam perekonomian masyarakat. Koperasi juga mendorong demokrasi dalam pengambilan keputusan dan memastikan pemerataan manfaat ekonomi. Seperti koperasi yang terletak di Kota Malang, yakni Koperasi Serba Usaha Setia Budi Wanita yang juga menjadi salah satu media untuk mendorong perekonomian daerah setempat. Namun, Koperasi Serba Usaha Setia Budi Wanita masih menggunakan sistem ekonomi yang sederhana serta memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah. Hal ini menyebabkan kurangnya minat dari masyarakat untuk bergabung atau membantu mengelola koperasi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kinerja dalam mengelola koperasi dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan literasi keuangan. Dengan demikian, diharapkan bahwa dengan adanya pendekatan yang lebih modern dan menggunakan teknologi, masyarakat akan lebih tertarik untuk bergabung dalam Koperasi Serba Usaha Setia Budi Wanita.
Dalam era digital ini, pemanfaatan teknologi sudah merambat hampir seluruh aspek kehidupan, salah satunya profesi atau pekerjaan. Dengan mengenalkan penggunaan teknologi digital dalam bidang keuangan, diharapkan anggota koperasi dapat lebih mengenal dan memahami tentang keuangan untuk kemajuan dan perkembangan Koperasi Serba Usaha Setia Budi Wanita tersebut. US Financial literacy and Education Commission dalam US National Strategy for Financial Literacy dalam (Viana, 2021) menjelaskan bahwa literasi keuangan sebagai keterampilan, pengetahuan dan alat yang menjadi bekal bagi individu untuk membuat keputusan dan tindakan keuangan untuk mencapai tujuan keuangan mereka. Selain itu, dengan adanya kemajuan teknologi finansial yang begitu cepat, perlu didukung dengan literasi keuangan yang mana merupakan pendidikan yang sangat penting di zaman modern ini agar masyarakat dapat mampu memilih dan menggunakan produk dan jasa instrumen keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat (Chairani, 2021). Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan literasi keuangan pada Anggota Koperasi Serba Usaha Setia Budi Wanita, kemudian memberikan sosialisasi mengenai literasi keuangan pada era digital ini.
Oleh karena itu, anggota kelompok 4 mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Offering D3 yang beranggotakan 5 orang (Ahmad Ja’far Shodiq Surya Agung, Aida Fachiro, Lailina Hanun Rahmawati, Naufal Khadafi, Nuraini) yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Malang memutuskan untuk membuat program pengabdian masyarakat dengan judul “SOSIALISASI LITERASI KEUANGAN PADA ERA DIGITAL TERHADAP IBU-IBU ANGGOTA PERKUMPULAN KOPERASI DI MALANG".
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam sosialisasi pentingnya literasi keuangan pada era digital kepada anggota perkumpulan koperasi di malang dengan memperhatikan berbagai elemen yang memungkinkan interaksi dan pemahaman yang lebih baik. Materi diberikan melalui pembelajaran yang diberikan salah satu anggota kelompok kami. Metode kegiatan pengabdian yang dilakukan meliputi:
Pembelajaran terkait literasi keuangan dalam bentuk presentasi, meliputi materi yang melibatkan berbagai aspek keuangan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti perencanaan anggaran dan pengelolaan utang.
Diskusi kelompok kecil untuk mendiskusikan pengalaman dan pemahaman tentang materi yang telah disampaikan, serta untuk saling bertukar ide dan pengetahuan.
Simulasi kasus nyata atau permainan peran yang memungkinkan anggota untuk mempraktikkan konsep-konsep literasi keuangan dalam situasi yang realistis namun terkendali.
Sesi tanya jawab yang memungkinkan anggota untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan pendapat mereka terkait materi yang telah disampaikan.
Penugasan individu atau kelompok untuk membuat rencana keuangan pribadi berdasarkan pemahaman yang didapat selama sosialisasi, dengan diakhiri sesi refleksi untuk mengevaluasi pemahaman dan perencanaan ke depan.