Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, dan pesan-pesan secara verbal maupun non verbal dari seseorang ke orang lain atau kelompok. Dalam Riswandi (2009), istilah komunikasi berasal dari Bahasa Latin "communicatus" atau "communicatio" atau "communicare" yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama.
 Dari tahun ke tahun, abad ke abad, sampai berganti generasi ke generasi, teknologi pasti akan selalu berevolusi. Teknologi berevolusi karena sesuai dengan kemajuan peradaban manusia. ketika kehidupan manusia makin berkembang, maka kebutuhannya semakin beragam. Kita tidak dapat membatasi dan harus hirau atas perkembangan teknologi, maka kita dapat menyesuaikan keberadaan teknologi tersebut.
Teknologi mulai maju pada saat Generasi Y atau biasa dikenal dengan generasi milenial pada tahun 1981-1994. Generasi yang sering berkomunikasi menggunakan media dan teknologi digital. Teknologi juga membuat generasi ini memiliki pandangan politik dan ekonomi yang terbuka. Sehingga mereka akan cenderung lebih reaktif (sifat cenderung tanggap) terhadap perubahan yang terjadi.
Kemudian berlanjut kepada semakin pesat nya berita dan isu yang tersebar di sosial media. Yaitu pada tahun 1995-2010, yang bertepatan untuk Generasi Z. Gen Z memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi lain. Dalam K- JTP: Vol. 06, No.01, dijelaskan bahwa Generasi Z mempunyai karakter yang menyukai teknologi, fleksibel, lebih cerdas, dan toleran pada perbedaan budaya. Generasi ini juga terhubung secara global dan berjejaring di dunia virtual. Meskipun terkenal open minded, namun generasi ini juga dketahui mempunyai karakter yang kurang baik, seperti lebih senang dengan budaya instan dan kurang peka terhadap esensi private. Berjejaring di dunia virtual adalah keinginan dari para Gen Z, ketika mereka memiliki relasi yang luas, maka mereka akan semakin nyaman di keadaan seperti itu.
Namun dengan adanya keluasan jaringan, semakin mudah akses informasi, semakin mudah akses situs, semakin mudah berkomunikasi dengan rekan yang jauh. Akan semakin berat rasanya jarak untuk bertemu secara langsung bertatap muka. Karena itu adalah efek negatif daripada berkembang nya teknologi sampai kepada Gen Alpha yang lahir pada tahun 2011-2025. Kita tidak menutup kemungkinan juga dari pertumbuhan teknologi, ada efek positif yang dapat di ambil. Yaitu lebih mudah berkomunikasi dengan rekan atau keluarga saat sedang jarak jauh, mempermudah akses berita, membantu UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dalam prosesi jual-beli, dan lain sebagainya.
Revolusi teknologi akan semakin baik jika diimbangi dengan revolusi etika dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi sendiri secara tidak sadar sudah menjadi bagian dari masyarakat saat ini. Semakin berkembang pada Generasi Milenial dan Z, karena dengan adanya perkembangan teknologi, segala macam kebutuhan dapat didapatkan hanya dengan mengoprasikan gadget, maka akan timbul kebiasaan atau budaya malas bergerak untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
Tidak jarang juga saya menjumpai beberapa hasil buah tangan ketikan manusia yang tidak enak untuk dipandang bahkan sampai menyakiti hati dan pikiran karena dampak dari perkembangan teknologi tersebut memudahkan manusia untuk berucap melalui ketikan yang kemudian mereka mengumpat dalam dinding yang mereka ketik. Contoh manusia jahat seperti itu akan makin lancang untuk menjatuhkan manusia lain karena bentuk wajah mereka tidak terlihat secara jelas, hanya bermodalkan jari dan gadget mereka bisa berekspresi.
Etika manusia pada saat teknologi berkembang, mengalami kemunduran dari sisi adab baik. Contoh pertama: momentum lebaran, ketika bertemu keluarga jauh yang sudah lama tidak berjumpa, kebanyakan manusia generasi kemajuan teknologi memilih untuk memainkan Handphone nya, mungkin karena harga komunikasi sedang mahal, maka tidak ada yang membeli nya. Contoh kedua: saat anak-anak Generasi Alpha berkumpul di satu tempat yang biasa kita sebut area bermain. Mereka sibuk dengan gadget nya masing-masing, bahkan mereka dapat bermain secara kolektif di dalam permainan gadget nya, tanpa harus berinteraksi langsung.
Maka koorelasi revolusi teknologi dengan etika manusia adalah satu hal yang tidak bisa di hindarkan. Sudah bergerak secara otomatis, ketika teknologi berkembang pesat disitulah terdapat pergeseran etika manusia. Orang tua memiliki peran penting dalam pembentukan karakter seorang anak di tengah marak nya krisis etika karena perkembangan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H