Mohon tunggu...
Naufal Haidar
Naufal Haidar Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Ex-Videographer Intern at Harian Kompas

As a videographer with experience in writing for publications, my skills include the ability to effectively communicate with clients, collaborators, and audiences through concise and visually engaging content. I am skilled in tailoring my message and tone to different audiences, and I have a deep understanding of the power of visual storytelling. I am also adept at sharing insights, tips, and tricks that showcase my expertise in the field. Additionally, I have strong editing and proofreading skills, ensuring that my work is polished and professional.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah Dewan Ekonomi Nasional: Pernah Mati Suri hingga Dibangkitkan Kembali oleh Purnawirawan Jenderal

21 Oktober 2024   14:11 Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:16 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo Subianto Lantik 53 Menteri Kabinet Merah Putih, Luhut Pandjaitan Pimpin Dewan Ekonomi Nasional

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik 53 menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara pada Senin (21/10). Selain melantik para menteri, Prabowo juga mengangkat Purnawirawan Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), sebuah lembaga yang sempat tidak terdengar perannya selama pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Joko Widodo.

Sejarah Dewan Ekonomi Nasional

Dewan Ekonomi Nasional pertama kali dibentuk oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tahun 1999 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1444 Tahun 1999. Pembentukan DEN bertujuan untuk memperkuat kinerja Kabinet Persatuan Nasional dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca-krisis yang melanda Indonesia beberapa tahun sebelumnya.

Pada masa Gus Dur, DEN menjadi forum bagi para ahli ekonomi untuk memberikan nasihat dan pandangan strategis terkait kebijakan ekonomi nasional. Lembaga ini diharapkan dapat membantu pemerintah merumuskan langkah-langkah untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi yang dihadapi negara, sesuai dengan arahan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Ketua DEN Pertama: Emil Salim

Gus Dur menunjuk ekonom senior, Profesor Emil Salim, sebagai Ketua pertama DEN. Dalam sebuah wawancara dengan Majalah Tempo tahun 1999, Emil menjelaskan bahwa tugas utama DEN adalah memberikan nasihat kepada presiden, tanpa terlibat langsung dalam pelaksanaan kebijakan. Emil menyebut bahwa Gus Dur memerlukan "second opinion" dalam mengambil keputusan ekonomi, terutama karena kabinet saat itu merupakan hasil koalisi politik.

Prioritas DEN di Era 1999

Pada masa kepemimpinannya, Emil Salim dan tim yang terdiri dari sekitar 12 ekonom fokus pada langkah-langkah pemulihan ekonomi. Tantangan terbesar saat itu adalah mengatasi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang negatif, yakni minus 13 persen, dan berada di titik 0 persen pada tahun 1999.

DEN menetapkan beberapa prioritas utama, termasuk penciptaan lapangan kerja, pemulihan sektor perbankan agar sektor riil bisa kembali bergerak, dan rehabilitasi infrastruktur yang rusak. Emil juga menekankan pentingnya menunda megaproyek demi mengalokasikan dana yang lebih besar untuk rehabilitasi ekonomi.

Menurut Emil, dalam kurun waktu dua tahun, atau tepatnya pada tahun 2001, Indonesia diharapkan sudah pulih dan siap menghadapi tantangan baru seperti Kawasan Perdagangan Bebas Asia yang akan berlaku pada tahun 2003.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun