Mohon tunggu...
Naufal Firnanda
Naufal Firnanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 4 Program Studi Sains Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Banjir Rob Pantura: Bukti Nyata Perubahan Iklim di Indonesia dan Dampaknya terhadap Berbagai Sektor

18 Juni 2023   23:35 Diperbarui: 19 Juni 2023   00:08 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan iklim atau Climate change adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah tertentu. Sedangkan perubahan iklim skala global adalah perubahan iklim dengan acuan wilayah bumi secara keseluruhan (LAPAN, 2002). Perubahan iklim ini bukanlah hal baru karena bahwasanya iklim global selalu berubah-ubah. Tercatat bahwa bumi yang kita tempati saat ini dan juga bisa kita rasakan kehangatan mentarinya, pada jutaan tahun lalu seluruh wilayahnya tertutupi oleh es. Berkat perubahan iklim ini lah dalam beberapa abad terakhir, suhu rata-rata bumi naik dan turun tergantung musim.

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati. Berdasarkan kondisi alam Indonesia yang beragam ini, berpengaruh terhadap iklim di seluruh penjuru negeri. Indonesia juga dikenal sebagai negara kepulauan di dunia, ini menjadikan Indonesia sebagai negara maritim dengan 5 pulau besar, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Sebagai negara maritim karena memiliki wilayah laut yang luas, ini memberikan keuntungan serta kerugian tersendiri terkait dengan konteks perubahan iklim yang sedang hangat dibahas beberapa tahun ke belakang. Seperti contohnya kenaikan permukaan laut yang menyebabkan banjir rob di daerah pesisir pantai.

Artikel ini akan membahas terkait salah satu dampak perubahan iklim di Indonesia yang tepatnya berada di daerah sekitar pesisir laut utara Pulau Jawa, yaitu pantai utara atau biasa dikenal Pantura.

Banjir Rob di Daerah Pesisir Pekalongan

Banjir rob merupakan suatu bencana yang terjadi di daerah pesisir yang diakibatkan karena adanya kenaikan muka air laut. Kenaikan rata-rata permukaan laut di pantai utara Jawa mencapai 6-10 milimeter per tahun (Kartika dan Helmi, 2019). Banjir rob Pantura merupakan bencana yang banyak terjadi di daerah pesisir Pulau Jawa. Ditambah tingginya pemakaian air tanah di wilayah pesisir Pulau Jawa dan banyaknya struktur bangunan berat diatas tanah mengakibatkan semakin nyatanya banjir rob di daerah pesisir Pantura ini. Terbaru (21/6/2022) terdapat 10 wilayah yang terdampak banjir rob Pantura, di antaranya, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, dan Kota Tegal.

Salah satunya, wilayah yang terdampak adalah wilayah Kota dan Kabupaten Pekalongan. Hal ini diakibatkan karena adanya kenaikan muka laut dan penurunan muka tanah. Pesisir Pekalongan, yaitu daerah yang terletak di Provinsi Jawa Tengah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir karena fenomena banjir rob yang terjadi secara berulang. Terjadinya Bencana ini pada wilayah pesisir Pekalongan sudah terjadi sedari beberapa tahun yang lalu dan diperkirakan semakin luas. Bencana ini juga berpengaruh terhadap berbagai sektor yang terdapat di wilayah pesisir Pekalongan.

Banjir rob terjadi ketika air laut pasang, khususnya saat astronomi pasang purnama dan pasang perbani, menerjang wilayah pesisir dengan intensitas yang tinggi. Faktor utama yang menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir Pantura, yaitu perubahan iklim global, Perubahan iklim global memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko banjir rob. Peningkatan suhu global menyebabkan pelelehan es di kutub dan gletser, yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Hal ini membuat pantai yang rendah seperti Pantura semakin rentan terhadap banjir rob. Fenomena kenaikan air laut ini menjadi masalah menahun di Pekalongan sejak 2007. Daerah Pantura khusunya daerah pesisir Pekalongan yang merupakan salah satu sentra produsen batik tulis di Jawa Tengah, dampak yang terjadi ketika terjadinya banjir rob ini adalah kerugian di berbagai lini kehidupan, seperti pada di sektor pertanian, perikanan, pariwisata, infrastruktur, kesehatan, dan ekonomi.

Dampak Banjir Rob pada Sektor Kehidupan dan Lingkugan

            Daerah Pantura merupakan daerah sentra batik tulis di daerah Jawa Tengah hingga dalam lingkup Pulau Jawa. Maka dari itu terjadinya banjir rob di daerah pesisir Pekalongan mengakibatkan dampak yang signifikan pada sektor ekonomi dan pariwisata. Pada sektor ekonomi, dampak banjir rob yang paling terasa adalah kerugian ekonomi akibat kerusakan infrastruktur dan terhambatnya produksi batik tulis yang merupakan salah satu mata pencaharian utama warga masyarakat wilayah pesisir Pekalongan, akibatnya ini menggangu dan menghambat aktivitas bisnis secara keseluruhan bahkan sampai hampir mematikan perekonomian di daerah sekitar. Masyarakat yang terdampak terancam kehilangan mata pencaharian mereka yang juga berdampak pada tingkat kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi. Pada sektor pariwisata, banjir rob secara berlebihan jika tidak segera ditangani atau ditanggulangi oleh instansi terkait dapat merusak pantai, resor, dan fasilitas pariwisata lainnya. Bahkan gelombang pasang yang tinggi dapat menghancurkan bangunan dan infrastruktur, seperti hotel, restoran, dan tempat wisata yang langsung berdampak pada hilangnya pendapatan dan pengurangan kunjungan wisatawan.

            Dampaknya pada lingkungan bisa dilihat dari banyaknya infrastruktur seperti rumah, jalan, dan bangunan lain yang tergenang atau bahkan rusak terkena banjir rob ini. Genangan banjir ini juga berdampak pada wilayah pesisir pekalongan yang juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai budidaya tambak. Akibatnya terdapat penuruan kuantitas di industri pengolahan seperti pengasinan ikan, pengawetan ikan, dan juga ikan segar. Selain itu, air laut yang terlalu lama berada di atas permukaan tanah akan mempengaruhi kesuburan tanah dan sifat-sifat tanah. Genangan air laut dapat meningkatkan salinitas tanah di daerah banjir. Akibatnya, kesuburan tanah berkurang dan tidak bisa lagi digunakan sebagai lahan pertanian. Sawah yang bergantung pada banjir tidak lagi produktif dan berkontribusi pada penurunan produktivitas pertanian.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun