Teknologi Tepat Guna

Teknologi Tepat Guna adalah suatu teknologi yang dibuat atas dasar kebutuhan masyarakat. Teknologi Tepat Guna dirasa perlu ketika teknologi tersebut mampu menjawab setiap permasalahan yang terjadi di masyarakat dan tentunya tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan sekitar. Teknologi Tepat Guna dapat menjadi sebuah manfaat bagi masyarakat karena penggunaannya yang mudah dan menghasilkan sebuah nilai tambah dari segi ekonomi dan lingkungan. Teknologi Tepat Guna adalah sebuah alternatif yang dilakukan oleh masyarakat sehingga mampu memiliki kelebihan dari alat yang lainnya seperti bisa mengkonversi sumber daya alam yang sesuai dengan potensi wilayah di masyarakat, menciptakan industri rumah tangga, menyerap tenaga kerja, dan yang paling penting dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan bertambahnya penghasilan masyarakat. Teknologi Tepat Guna memiliki tujuan untuk menerapkan konsep-konsep manajemen yang sangat modern ke dalam praktek, baik dalam dunia nyata maupun dalam perilaku masyarakat itu sendiri sehingga terwujudnya upaya optimalisasi hasil produksi atau pendapatannya.

Teknologi Tepat Guna yang diciptakan harus mampu menjadi solusi dalam memudahkan masyarakat untuk bekerja. Teknologi itu sendiri merupakan sarana penunjang kerja manusia sedangkan tepat guna merupakan suatu produk yang sangat berguna bagi kebutuhan masyarakat. Sebagai sebuah Teknologi Tepat Guna, ada kalanya harus memiliki syarat khusus untuk dilakukan oleh masyarakat agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya. Selain itu, Teknologi Tepat Guna tersebut harus menjadi sebuah hasil rekayasa yang sangat praktis untuk mudah diterapkan, ekonomis, efektif, efisien memanfaatkan sumber daya, dan dapat menjadi kebutuhan serta mudah untuk dikembangkan. Dalam suatu penerapan Teknologi Tepat Guna, ada beberapa prinsip yang harus diterapkan sehingga memiliki dampak positif bagi masyarakat.

Prinsip pertama adalah dengan membuat produk teknologi yang berawal dari sebuah kebutuhan masyarakat. Apabila kita dapat merancang sebuah alat sesuai dengan kriteria tersebut, pasti akan mendapatkan respon positif. Misalnya, di sektor pertanian, petani mengalami kesulitan membajak sawah karena tidak memiliki sapi, maka dibuatlah traktor yang dirancang untuk membajak sawah.

Prinsip kedua adalah membuat teknologi yang didasari pada upaya mencari penyelesaian dari sebuah permasalahan atau hambatan yang dirasakan oleh sejumlah masyarakat.

Prinsip terakhir, teknologi yang dibuat memiliki biaya produksi rendah dan dibuat dari material-material yang mudah diperoleh atau bahan bekas. Contoh Teknologi Tepat Guna yang dibutuhkan adalah untuk menerapkan metode dalam menghemat sumber daya alam dan sumber daya manusia. Beberapa contoh Teknologi Tepat Guna diantaranya adalah Teknologi Tepat Guna penjernihan air dan Tekonologi Tepat Guna pembangkit listrik tenaga air.(*)