Mesin sangat berperan dalam kebutuhan manusia dimana mesin dapat mempersingkat waktu perjalanan. Mesin juga inti dari sebuah kendaraan agar bisa bergerak dimana dalam proses kerjanya dibutuhkan campuran udara dan bahan bakar yang dikompresikan sehingga bisa menggerakan piston. Ada 2 jenis mesin pembakaran dalam yang paling umum digunakan pada mobil.
Pertama mesin bensin. Mobil bermesin bensin dirancang untuk akselerasi dan responsif, sehingga mobil bermesin bensin terasa lebih cepat dan ringan dalam memacu kecepatan mobil nya. Mobil ini lebih cocok digunakan di daerah perkotaan atau untuk dipakai sehari - hari. Bahan bakar bensin mudah menguap sehingga tercampur dengan udara dengan efisien. Hasilnya percikan api saja sudah cukup untuk menghasilkan pembakaran mesin. Pada mesin bensin, bahan bakar harus dicampur terlebih dahulu dengan udara. Mesin bensin tidak terlalu berisik dan tidak terlalu bergetar. Hal ini dikarenakan proses pembakaran di dalam pencampuran terjadi dengan lancar dan merambat dengan baik. Tetapi mobil bermesin bensin lebih boros dan torsi lebih rendah karena kompresi yang lebih rendah dari mesin diesel dan panjang batang piston yang lebih pendek.
Kedua mesin diesel. Mobil bermesin diesel lebih mengarah ke karakter mesin yang tangguh, karena dirancang untuk menghasilkan torsi tinggi pada putaran mesin (rpm) rendah. Pada mesin diesel bahan bakar tidak tercampur baik dengan udara. Namun jika bahan bakar diesel yang diatomisasi disemprotkan ke udara bersuhu tinggi, maka akan terjadi pembakaran spontan. Berbeda dengan mesin bensin, pada mesin diesel pencampuran udara hanya terjadi selama permbakaran. Inilah mengapa mesin bensin menggunakan busi pijar (glow plug). Busi pijar berbeda dengan busi pada mesin bensin, busi pijar hanya untuk memanaskan ruang bakar, tidak memercikkan bunga api. Mesin diesel memiliki getaran yang cukup kencang karena proses pembakaran yang kurang terkendali. Oleh karena itu untuk mengurangi getaran dan kebisingan yang berlebihan mesin diesel memerlukan desain dan struktur yang lebih kokoh dibandingkan mesin bensin. Tetapi mobil diesel akelerasinya lebih lambat karena karakter mesinnya menggunakan tipe mesin long stroke. Harganya juga lebih mahal karena struktur mesin diesel lebih tebal dan menggunakan material yang lebih kuat.
Dilihat dari performa mesin diesel lebih cocok digunakan pada kendaraan niaga dan alat berat karena torsi yang besar dengan bahan bakar yang irit dan mampu menahan beban yang berat karena mesin yang kokoh. Sedangkan mesin bensin lebih cocok digunakan pada kendaraan kecil karena kenyamanan dan akselerasi yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H