Mohon tunggu...
Naufal Daffa
Naufal Daffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Jakarta

Seorang mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Media Sosial dalam Membentuk Opini Politik Gen Z

29 Januari 2025   07:03 Diperbarui: 29 Januari 2025   07:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seseorang sedang mengisi sticky notes (Sumber : unsplash.com)

Generasi Z, atau mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dikenal sebagai generasi digital native. Sejak usia dini, mereka telah akrab dengan teknologi dan media sosial. Bagi generasi ini, media sosial bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga platform utama untuk mendapatkan informasi, termasuk isu-isu politik. Namun, sejauh mana media sosial membentuk opini politik mereka? Apakah dampaknya lebih banyak positif atau negatif? Artikel ini akan mengulas peran besar media sosial dalam membentuk opini politik Generasi Z.

Media Sosial sebagai Ruang Informasi Politik

Media sosial telah menggantikan media tradisional sebagai sumber utama informasi politik bagi Generasi Z. Platform seperti Twitter, Instagram, TikTok, dan YouTube menjadi tempat di mana isu-isu politik dibahas secara luas. Informasi yang biasanya sulit diakses melalui media tradisional kini bisa ditemukan hanya dengan beberapa klik.

Selain itu, media sosial menciptakan ruang diskusi yang lebih inklusif dan interaktif. Generasi Z dapat dengan mudah berbagi opini, berdiskusi, atau bahkan berdebat tentang isu-isu politik. Media sosial juga memungkinkan mereka untuk terhubung langsung dengan tokoh politik, aktivis, dan organisasi yang relevan.

Pengaruh Media Sosial dalam Membentuk Opini Politik

Media sosial memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini politik Generasi Z. Pengaruh ini bisa bersifat positif maupun negatif.

Pengaruh Positif

  1. Meningkatkan Kesadaran PolitikMedia sosial membantu Generasi Z mengenal isu-isu politik yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Informasi tentang kebijakan, isu lingkungan, atau hak asasi manusia lebih mudah diakses melalui kampanye online.

  2. Memobilisasi Gerakan SosialKampanye politik dan gerakan sosial sering kali dimulai di media sosial. Misalnya, gerakan #BlackLivesMatter atau #ReformasiDikorupsi di Indonesia menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi alat mobilisasi yang kuat.

  3. Akses ke Berbagai PerspektifMedia sosial memungkinkan Generasi Z mendapatkan sudut pandang yang beragam. Mereka dapat memahami isu-isu dari berbagai pihak dan mencari informasi dari sumber yang berbeda.

Pengaruh Negatif

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun