Mohon tunggu...
Naufal Daffa
Naufal Daffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Jakarta

Seorang mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Islam dalam Hubungan Internasional : Membangun Perdamaian Global

27 Januari 2025   12:36 Diperbarui: 27 Januari 2025   12:36 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Dunia ( Sumber : unsplash.com)

Di tengah dinamika hubungan internasional yang semakin kompleks, konflik antarnegara dan perbedaan identitas kerap menjadi pemicu ketegangan. Islam, sebagai agama dengan pengikut terbesar kedua di dunia, sering menjadi bagian dari perdebatan global, baik sebagai subjek maupun objek dalam isu internasional. Namun, apakah Islam hanya relevan dalam narasi konflik? Atau justru memiliki potensi besar untuk membangun perdamaian global?

Islam adalah agama yang sarat dengan nilai-nilai perdamaian, keadilan, dan toleransi. Artikel ini akan mengulas bagaimana Islam dapat berperan aktif dalam hubungan internasional untuk menciptakan harmoni dan keadilan dunia.

Prinsip Islam dalam Perdamaian

Islam secara harfiah berarti “damai” atau “penyerahan diri.” Ini mencerminkan esensi dari ajaran Islam yang mendorong terciptanya harmoni dalam kehidupan. Al-Qur'an secara eksplisit menyerukan umat manusia untuk hidup dalam perdamaian, sebagaimana firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 208)

Islam juga mengajarkan toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan, sebagaimana dalam QS. Al-Kafirun: 6:

"Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Sejarah juga mencatat bagaimana Nabi Muhammad SAW menerapkan nilai-nilai perdamaian dalam membangun hubungan antarumat. Salah satu contohnya adalah Perjanjian Hudaibiyah, sebuah perjanjian damai yang menunjukkan kebijaksanaan dan diplomasi Nabi dalam menghadapi konflik dengan pihak Quraisy.

Islam dan Diplomasi dalam Hubungan Internasional

Dalam konteks hubungan internasional, Islam memiliki sejarah panjang dalam praktik diplomasi. Nabi Muhammad SAW tidak hanya menjadi pemimpin spiritual, tetapi juga seorang diplomat ulung. Surat-surat yang beliau kirimkan kepada para penguasa besar seperti Kaisar Romawi dan Raja Persia merupakan bukti bahwa Islam mengedepankan dialog daripada konflik.

Pada masa kekhalifahan, hubungan diplomatik dengan negara-negara tetangga juga dilakukan secara aktif. Misalnya, pada era Kekhalifahan Abbasiyah, hubungan dengan Dinasti Tang di Tiongkok berlangsung dalam kerangka kerja sama perdagangan dan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun