Mohon tunggu...
Naufal Daffa
Naufal Daffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Jakarta

Seorang mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Anak Muda Melawan Depresi di Era Media Sosial

21 Januari 2025   13:14 Diperbarui: 21 Januari 2025   15:48 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus depresi di kalangan anak muda menunjukkan peningkatan yang signifikan. Salah satu penyebab utamanya adalah tekanan yang muncul dari penggunaan media sosial. Platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok sering kali menjadi pedang bermata dua; di satu sisi, mereka memberikan hiburan dan konektivitas, namun di sisi lain, mereka juga memunculkan rasa tidak cukup baik, ketakutan akan ketinggalan (FOMO), dan bahkan cyberbullying. Tulisan ini bertujuan untuk membahas cara-cara yang dapat dilakukan anak muda untuk melawan depresi, khususnya yang berhubungan dengan media sosial.

Depresi di Era Media Sosial: Fenomena yang Mengkhawatirkan

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari anak muda. Sayangnya, platform ini sering kali menciptakan tekanan mental yang besar. Banyak anak muda merasa tertekan untuk menampilkan kehidupan yang sempurna, mengikuti standar kecantikan yang tidak realistis, atau mengejar validasi berupa jumlah likes dan komentar.

Fenomena ini diperparah oleh FOMO, di mana seseorang merasa cemas karena melihat orang lain tampak lebih bahagia, sukses, atau produktif. Tak jarang, anak muda juga menjadi korban cyberbullying yang dapat merusak kepercayaan diri mereka. Menurut sebuah penelitian, penggunaan media sosial yang berlebihan berkorelasi dengan meningkatnya risiko depresi dan kecemasan.

Penyebab Utama Tekanan Mental di Media Sosial

  1. Perbandingan Hidup dengan Orang Lain: Media sosial sering kali hanya menampilkan sisi terbaik kehidupan seseorang. Hal ini membuat banyak anak muda merasa hidup mereka kurang bermakna atau tertinggal jauh dari teman-teman mereka.

  2. Kurangnya Batasan Waktu Penggunaan: Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial dapat mengurangi waktu untuk aktivitas produktif atau istirahat, sehingga memperburuk kesehatan mental.

  3. Komentar Negatif dan Cyberbullying: Kritik yang tidak konstruktif atau komentar negatif sering kali berdampak besar pada rasa percaya diri dan kesehatan mental seseorang.

Strategi Melawan Depresi di Era Media Sosial

  1. Membangun Kesadaran Diri:

    • Sadarilah bahwa media sosial tidak mencerminkan kehidupan nyata. Kebanyakan orang hanya menampilkan hal-hal terbaik dari hidup mereka.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
      Lihat Humaniora Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun