Dalam implementasinya suatu kebijakan tentu mengalami tantangan tersendiri begitu pula dengan kebijakan program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka ini dimana perlu adanya sinergitas antara lembaga pendidikan, tenaga pendidik, juga dengan siswa maupun mahasiswa agar program ini dapat berjalan dengan baik. Selain itu, perlu adanya perubahan mindset atau pola pikir untuk merubah budaya belajar yang selama ini mengedepankan pemahaman klasikal yang sekarang dalam proses belajar mengajar di kebijakan Merdeka Belajar diharapkan siswa maupun mahasiswa dapat lebih aktif dan memiliki kebebasan untuk menuntut ilmu salah satunya program Pertukaran Mahasiswa Merdeka maupun IISMA.Â
Tantangan lain di tengah era globalisasi Pemerintah mengedepankan program yang mengarah di bidang teknologi dan informasi dalam program Studi Indepeden karena di Era Society 5.0 sekarang ini teknologi dan informasi berkembang secara pesat melalui media-media 0nline yang dapat diakses oleh semua orang sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa untuk dapat lebih peduli dengan hal ini sedangkan program Pemerintah belum dapat menjangkau semua mahasiswa karena keterbatasan kuota oleh beberapa mitra perusahaan.
Pengaruh Program Kampus Merdeka Untuk Sektor Industri Bahkan Luar Negeri
Adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ini ternyata membawa pengaruh kepada sektor industri di berbagai bidang terkhusus UMKM yang ada di Indonesia bahkan juga mempererat hubungan kerja sama dengan negara lain. Kerja sama ini melibatkan afiliasi antar instansi maupun perusahaan besar yang ada di Indonesia mulai dari beberapa Dinas yang ada di Daerah, BRI, Telkom, Zenius, Traveloka, juga dengan beberapa mitra UMKM yang diinisiasi juga oleh APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia).Â
Selain itu, program ini juga melibatkan beberapa Universitas untuk pertukaran mahasiswa tidak hanya di dalam negeri bahkan juga Universitas terkenal di luar negeri yang mana pada Tahun 2022 Program IISMA membuka peluang mahasiswa untuk bisa mengikuti pertukaran mahasiswa di 65 Universitas top dunia yang pada tahun ini bertambah menjadi 71 Universitas beberapa diantaranya Boston University, Korea University, Leiden University, University College London, Australian National University, dan beberapa Universitas lainnya. Dengan itu Pemerintah berharap mutu dan kualitas pendidikan Indonesia dapat lebih maju dengan berbagai progam yang telah ditawarkan juga berkesempatan membuka peluang kerja hingga ke luar negeri serta hubungan kerja sama antar negara di bidang pendidikan ini dapat terus berlanjut tidak hanya lingkup negara-negara Asia saja tetapi kini telah bekerja sama juga dengan Amerika dan Eropa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H