Mohon tunggu...
Naufal Alrafiif
Naufal Alrafiif Mohon Tunggu... Polisi - Pelajar

Sumbayang Jo mangaji

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan

29 November 2023   17:54 Diperbarui: 29 November 2023   17:59 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harapan ini ditemukan saat mentari membuka siang

Dirasakan saat bintang bersinar

Di bagian tergelap malam

Saat sekuntum bunga tumbuh tanpa dituruni hujan

Harapanku adalah benang 

Yang mengikat kita bersama

Saat menulis puisi ini

Apa alasan kamu bertahan 

Ku hidup di setiap detak jantung

Dan udara yang kau hirup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun