SEKOLAH
Sekolah adalah rumah kedua untukku, banyak sekali ilmu dan pengalaman yang aku dapatkan disekolah, pengalaman manis ataupun pahit. Masa-masa yang paling aku ingat adalah waktu aku di SMP dan SMA. Banyak sekali kenangan yang aku alami.
Karena aku seorang ''TULI'', orangtua aku menyekolahkan aku di SLB (Sekolah Luar Biasa) Khusus Tunarungu/Tuli. Tapi aku juga pernah sekolah di Sekolah Umum waktu SMP, jadi Alhamdulillah aku pernah merasakan juga bergaul dengan teman-teman ''mendengar'', yang tentu ada syka dan dukanya.Â
Tapi dari pengalaman yang aku dapatkan, aku lebih nyaman bergaul dengan teman-teman tuli, karena kami bisa lebih saling mengerti. Dan keputusan saat SMA aku kembali lagi ke SLB.
Untuk pertama kali aku kembali ke sekolah asal aku (SLB) aku merasa risih, karena aku belum pandai menggunakan bahasa isyarat, jadi dalam berkomunikasi aku harus banyak belajar.
SMA, Putih-Abu, aku berangkat ke sekolah dengan mengendarai motor ayahku membelikan aku motor, karena jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh.Â
Pertama kali aku naik motor, ibu aku tidak mengizinkan, karena merasa khawatir, tapi aku berusaha untuk membuat ibu aku yakin ''Mama tidak perlu khawatir, mama berdoa saja agar aku selamat'' kataku, dan akhirnya ibu aku pun mengizinkan aku seperti anak laki-laki normal (mendengar), aku juga sama, senang bermain, suka touring dan itu adalah salah satu dari hobby aku, Touring melihat-lihat indahnya alam, gunung, laut, pantai, aku merasa tenang kalau aku melihat semua itu, keindahan alam, ciptaan Allah SWT.
MASA-MASA SULIT
Seperti kalian juga, aku mengalami masa puber, masa merasakan suka kepada perempuan dan saat itulah masalah-masalah pun muncul, aku pernah merasakan kesal, marah, emosi. Tapi Alhamdulillah orangtua dan saudara (kakak-kakak aku) mau mengerti, mereka begitu sabar menghadapi sikap aku. Dan sampai pada suatu kejadian, aku mau/ingin pindah sekolah jauh meninggalkan Kota Bandung.Â
''Aku mau pindah sekolah ke Yogyakarta, karena nanti aku mau melanjutkan kuliah disana'' kata aku kepada orangtua aku. Dengan sabar orangtua aku berkata pada aku ''kamu boleh pindah, tapi kamu harus bisa bertanggung jawab dengan keputusan kamu'', ''iya..inshaa Allah'' jawab aku.
Dan orangtua aku mengurus semuanya untuk kepindahan aku. ''Selamat tinggal Bandung''