Mohon tunggu...
Naufal Adli Muqaffa
Naufal Adli Muqaffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Membaca Buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengolahan Limbah Kulit Pisang Berbasis Zero Waste untuk Lingkungan Lebih Bersih

30 Desember 2024   13:31 Diperbarui: 31 Desember 2024   10:55 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Limbah Kulit Pisang

Limbah organik sering menjadi masalah besar di lingkungan kita, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia, di mana konsumsi buah-buahan seperti pisang sangat tinggi. Kulit pisang, yang biasanya dibuang di tempat pembuangan akhir, sebenarnya dapat diubah menjadi produk berguna seperti pupuk organik cair. Upaya ini tidak hanya mengurangi limbah organik tetapi juga mendukung pendekatan zero waste untuk membuat lingkungan lebih bersih.

Kulit Pisang: Sampah yang Kaya Manfaat

Kulit pisang mengandung banyak nutrisi penting untuk tanaman, seperti kalium, fosfor, dan kalsium. Misalnya kalium, dapat memperkuat akar dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Memanfaatkan kulit pisang untuk membuat pupuk organik cair adalah salah satu cara yang bijak untuk mengurangi limbah dalam konsep zero waste.

Memanfaatkan kulit pisang dengan cara mengolahnya menjadi pupuk organik cair adalah salah satu cara terbaik untuk melestarikan lingkungan. Pupuk organik cair dapat dibuat dengan mudah. Kulit pisang dihaluskan terlebih dahulu, lalu dicampur dengan air, dan difermentasi dengan bantuan Effective Microorganism 4 (EM4). Dalam waktu 10 hari, campuran ini dapat digunakan sebagai pupuk cair yang aman bagi lingkungan dan berpotensi meningkatkan kesuburan tanah.

Mengapa Pendekatan Zero Waste Penting?

  1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
    Limbah organik yang terurai di tempat pembuangan akhir menghasilkan gas metana, gas metana merupakan salah satu penyebab utama perubahan iklim. Dengan mengolah kulit pisang menjadi pupuk, emisi ini dapat dikurangi.
  2. Meningkatkan Kesehatan Tanah
    Pupuk organik cair tidak hanya memperbaiki struktur tanah tetapi juga meningkatkan aktivitas mikroorganisme di dalamnya. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang bisa merusak lingkungan.
  3. Memberdayakan Masyarakat
    Selain itu, program pengolahan limbah ini dapat menjadi peluang untuk memberdayakan masyarakat. Misalnya, pedagang di pasar dan penduduk sekitar dapat diajak untuk mengelola limbah kulit pisang bersama untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.

Langkah Menuju Lingkungan Lebih Bersih

Untuk mewujudkan pengolahan kulit pisang berbasis zero waste, kolaborasi adalah kunci. Sementara pedagang pasar dan masyarakat harus berpartisipasi secara aktif dalam pengolahan limbah organik, pemerintah dapat memfasilitasi program edukasi dan fasilitas pendukung seperti tempat fermentasi untuk mengolah limbah.

Selain itu, dibutuhkan juga inovasi dalam kemasan pupuk organik cair. Agar produk ini dapat menjadi alternatif ramah lingkungan yang diminati masyarakat luas karena desain yang menarik dan mudah untuk digunakan.

Pengolahan limbah kulit pisang menjadi pupuk organik cair merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Terutama dalam konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, melawan perubahan iklim, dan melestarikan ekosistem darat.

Kulit pisang mungkin hanya sisa makanan bagi sebagian orang, tetapi dengan inovasi, kulit pisang bisa menjadi langkah kecil menuju perubahan besar. Mari bersama-sama mengubah pola pikir kita dari buang dan lupa, menjadi daur ulang dan peduli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun