Mohon tunggu...
Naufal Adhitya
Naufal Adhitya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Awalnya Pertolongan Tetapi Malah Dijadikan Sumber Penghidupan "Pak Ogah"

8 November 2017   10:17 Diperbarui: 16 November 2017   17:02 2920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi pribadi, Naufal Adhitya Ardiansyah)

Pak ogah jalanan adalah suatu pekerjaan yang bertugas untuk mengatur jalan di perempatan atau pertigaan yang tidak ada lampu lalu lintasnya dan yang tidak juga diatur oleh polisi. Pak ogah adalah pekerjaan yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa disengaja. Pekerjaan Pak Ogah yaitu membantu jalanan agar tetap tertib dan terkondisikan.

Disebut Pak Ogah Jalanan karena Dia seperti tokoh Pak Ogah diserial tv swasta yang menayangkan program Laptop Si Unyil. Di program tersebut Pak Ogah memiliki karakter yang selalu meminta imbalan setelah dia melakukan perkerjaan. "Cepek dulu dong" itulah kata-kata yang sering diucapkan olehnya.  Pak Ogah Jalanan meminta imbalan setelah dia menyebrangkan kendaraan, baik motor maupun mobil.Kadang kala pak ogah tidak mau menyebrangkan motor karena pengendara motor seringkali tidak memberikan upah. Tetapi jika ada pengguna jalan seperti ibu hamil, anak kecil dan lansia pak ogah akan membantunya.

Menurut Denita Matondang - detiknews.com

Soal 'pak ogah', Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra sebelumnya melihatnya dari dua sisi. Kadang dirasakan membantu, namun bisa juga dianggap justru mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Supeltas nantinya ditempatkan di jalan-jalan rawan macet namun bukan jalur protokol. Nantinya orang yang direkrut sebagai Supeltas akan dilatih terlebih dulu.

"Penempatannya di wilayah yang sangat mengganggu arus lalu lintas, yang tidak tergapai polisi lalu lintas. Simpang simpang wilayah banyak, itu yang kita prioritaskan
seperti di kampung-kampung atau antarkota," sebut Halim saat dihubungi.

Saat mengerjakan tugasnya sering kali pak ogah ceroboh dan tidak memperhatikan kondisi jalanan. Dia sering kali seenaknya sendiri dan terkadang membuat jalanan semakin macet, akibat kurangnya komunikasi dengan teman-temanya untuk mengatur lalu lintas.

Di setiap jalan terdapat dua orang atau lebih pak ogah. Mereka tidak bekerja sama dalam menjalankan tugasnya  melainkan bersaing untuk mendapatkan imbalan atau upah. Terkadang saat ada orang yang ingin menyebrang mereka pura-pura tidak mengetahui seperti pengendara motor.

Ada juga yang beralih profesi sebagai pak ogah karena keinginan diri untuk membatu menyebrang jalan tanpa upah sepeserpun. Namun sekarang pak ogah malah dijadikan ladang pekerjaan untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari.

Fenomena pak ogah awalnya belum sebanyak saat ini. Namun  semakin kesini pak ogah semakin menjamur disetiap sudut jalanan. Pekerjaan yang dinilai mudah dan bisa dijadikan sampingan sangat lumayan hasilnya. Jadi banyak kemungkinan penganguran lebih memilih menjadikan pak ogah sebagai ladang pekerjaan baginya.

Menurut Denita Matondang - detiknews.com

Soal rencana perekrutan, belum diketahui 'Pak Ogah' di jalanan, salah satunya Boy. Dia sehari-harinya bergantian menjaga Jl. KS Tubun. Penghasilanya disebut Boy lumayan. Rata-rata per harinya Boy mengantongi uang Rp 40-50 ribu dari pengendara yang dibantu saat melintas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun