kegiatan Praktik Kerja Lapangan atau disingkat PKL merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang biasa dikenal juga dengan istilah Praktik Kerja Industri (PRAKERIN). Prakerin mulai diberlakukan di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dipertajam dengan kurikulum SMK edisi 1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK edisi 2004. Dalam dinamikanya sampai saat ini kurikulum SMK 2013 edisi revisi diberlakukan dengan nama Praktik Kerja Lapangan dengan masa pelaksanaan 6-10 bulan, dimana dahulu hanya 3 bulan saja.Â
CV. Mitra Setia Tehnik Ngingas, Waru, Sidoarjo merupakan bengkel home industry yang bergerak di bidang produksi pembuatan cetakan paving. Bengkel ini memliki total 10 orang karyawan berjenis kelamin laki-laki, pelaksanaanDalam Pelaksanaannya dua orang mahasiswa prodi D4 K3 Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya yakni Zidni Ilmian Nafiah dan Naufal Ilham Saputra diberikan waktu selama satu bulan untuk terjun di lapangan. Sebelum kegiatan PKL ini di mulai kedua mahasiswa tersebut melaksanakan survey lokasi dan mengajukan proposal pengajuan kegiatan dengan pemilik usaha yakni bapak Sukani. Selanjutnya, pada tanggal 5 Mei 2023 barulah kegiatan PKL ini dilakukan dilapangan. Seminggu pertama yakni pada tanggal 5-9 Mei dilaksanakan kegiatan PKL di CV. Mitra Setia Tehnik dua orang mahasiswa tersebut melakukan observasi dan survey terkait proses produksi serta potensi bahaya apa saja yang ada di bengkel tersebut.Â
Zidni menyebutkan bahwa pada bengkel ini terdapat kebisingan yang cukup tinggi serta kurangnya pencahayaan untuk membantu menerangi pekerja melakukan pekerjaannya, sementara Naufal mendapatkan hasil observasi berupa kurangnya ketaatan para pekerja CV. Mitra Setia Tehnik dalam budaya K3 khususnya dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja. Kedua hal inilah yang menjadi fokus utama kedua mahasiswa D4 K3 UNUSA tersebut dalam melaksanakan dan menuliskan hasil pelaporan kegiatan PKL nya.
Tidak hanya melakukan observasi dan survey, Zidni dan Naufal juga melaksanakan sosialisasi promosi kesehatan bertema K3 dengan topiknya masing-masing menggunakan media poster yang telah disetujui oleh dosen pembimbingnya. Zidni memberikan sosialisasi dengan sub tema "Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Bengkel Bubut & Las", sementara Naufal mengambil sub tema "Pentingnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Saat Bekerja". Namun, pada saat sosialisasi hanya dihadiri oleh 7 orang pekerja saja, karena satu pekerja sedang sakit dan dua lainnya melakukan pengiriman cetakan paving ke luar kota. Sebelum materi sosialisasi diberikan para pekerja diberikan soal pre test untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang materi yang akan disampaikan secara umum, setelah itu barulah materi disampaikan. Setelah kedua materi telah disampaikan pekerja diberikan soal post test untuk mengetahui apakah ada peningkatan pengetahuan setelah diadakan sosialisasi tersebut atau tidak.
Hasilnya menunjukkan ada peningkatan meskipun tidak signifikan, kedua mahasiswa tersebut memberikan kesimpulan bahwa para pekerja di CV. Mitra Setia Tehnik Ngingas, Waru, Sidoarjo memiliki pengetahuan tentang K3 yang cukup baik, namun dalam penerapannya mereka masih kurang. Hal ini dikarenakan pekerja beralasan bahwa mereka sudah terbiasa, merasa risih dan tidak nyaman saat bekerja menggunakan APD. Oleh karena itu, pada saat penutupan kegiatan PKL, Zidni dan Naufal mengharapkan bahwa ada perubahan sikap yang lebih baik lagi dari para pekerja tersebut dalam mematuhi prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerjanya. Hal ini juga mereka sampaikan kepada pemilik usaha dan meyakinkan bahwa menerapkan budaya K3 akan selaras dengan kestabilan bahkan kenaikan hasil produksi usahanya, karena jika pekerja selamat dan sehat tidak ada yang sakit maupun terluka maka jumlah pekerja tidak berkurang dan hasil produksinya juga akan stabil bahkan mengalami kenaikan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H