Setelah melewati dinamika yang cukup panjang, akhirnya Indonesia kembali menggelar pesta demokrasi yang menjadi satu hal penting dan berpengaruh besar bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan, khususnya pada aspek sosial-politik.Â
Menariknya lagi, momen ini terlihat berbeda daripada tahun politik sebelumnya karena menjadi momentum berakhirnya masa jabatan kepresidennya Joko Widodo yang telah menjalani pemerintahan selama dua periode atau dalam waktu sepuluh tahun belakangan ini. Dengan berakhirnya pemerintahan Jokowi, tentu saja Indonesia harus memilih sosok kepala negara yang baru untuk melanjutkan jalannya roda pemerintahan di Indonesia.
Perlu digarisbawahi disini bahwa kita melihat secara langsung bagaimana isu-isu politik menjelang pemilihan umum tahun 2024 hingga saat ini terus bergulir, mulai dari koalisi partai politik, kemudian pencalonan nama bakal calon presiden dari koalisi partai politik, hingga pada penentuan bakal calon wakil presiden yang menurut pandangan penulis cukup banyak mengalami dinamika.Â
Walaupun pada akhirnya kita melihat hasil akhirnya terdapat tiga bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung pada pemilihan umum tahun 2024 mendatang. Tiga pasangan calon tersebut yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), kemudian Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketiga pasangan calon di atas merupakan tokoh-tokoh yang rasanya tidak asing bagi masyarakat Indonesia saat ini, karena sebagian besar mereka merupakan aktor politik yang memiliki latar belakang pemegang posisis yang cukup strategis pada masa pemerintahan Jokowi.Â
Uniknya pada pemilihan kali ini, terdapat tiga pasangan calon yang notabene merupakan tokoh-tokoh yang dapat dikatakan baru memulai atau ikut dalam kompetisi pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden selain Prabowo sebagai tokoh yang tidak asing ketika berbicara pemilu karena keikutsertaannya dalam kontestasi politik seperti ini terhitung kurang lebih sudah tiga kali.
      Tahun Kebingungan
Tanpa memperlebar pokok pembahasan pada penulisan ini, ada beberapa hal yang sekiranya perlu untuk dibahas secara umum bagaimana kita memandang tahun 2024 sebagai tahun politik bagi masyarakat Indonesia.Â
Pemilihan umum tahun 2024 khususnya bagi pemilihan presiden dan wakil presiden menjadi satu persoalan yang cukup membingungkan bagi kalangan masyarakat sebagai pemilih.Â
Mengapa demikian? Karena bagi penulis pribadi, hal ini wajar terjadi karena dinamika politik yang terjadi hingga saat ini ketika melihat pasangan calon yang telah disepakati oleh koalisi partai politik sekaligus diterima oleh komisi pemilihan umum (KPU) cukup mengejutkan dan tidak disangka-sangka.
Awalnya peta politik yang dibangun oleh beberapa kandidat memang telah banyak memberikan pertimbangan yang cukup panjang bagi pemilih. Bagaimana tidak, sebab ketika nama calon presiden yang telah di isukan selama ini sebetulnya telah memetakan pemilih. Masyarakat pada awalnya sudah menetapkan pilihannya ketika ada tiga nama yang diisukan maju pada pemilu tahun 2024.Â