Tak terasa waktu bejalan dengan cepat, tak terasa pula udah akhir semester,banyak pelajaran hidup yang ku dapatkan,pengalaman yang ku dapat memberitahu ku bahwasanya aku berada di ruang lingkup sosial, itu bermula Ketika aku mulai memasuki kelas Bapak Edi Purwanto M.Si beliau adalah Dosen mata pelajaran kewarganegaraan di Priodi manajemen Universitas Islam Negri malang atau Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dimata ku beliau adalah dosen yang sangat unik, beliau adalah dosen yang sangat baik,suka bercanda dengan para mahasiswa yang di mana kami sebagai mahasiswa menjadi enjoy,dan tidak takut, di mata ku sendiri beliau sangatlah family friendly,kami mahasiswa bebas mengajukan pernyataan di saat sesi debat di mulai(sesi pelajaran), belaiu sedikit berbeda dengan dosen-dosen lainya,di karenakan di saat pertama kali masuk kelas,setiap mahasiswa di pertanyakan alasan memilih kelasnya. Bukan dengan situasi yang serius namun dengan situasi yang bercanda sehingga di saat giliran ku aku pun berkata " kelas yang lainya penuh" tentu saja dengan bercanda,bukan hanya itu saja...Beliau mengajak mahasiswanya untuk menemani beliau minum kopi di saat beliau mengunjugi atau jalan-jalan di kota nya para mahasiswa. Pengalaman pertama ku bertemu dengan beliau menunjukan seberapa openya beliau dengan para mahasiswa, Sejujurnya saya tidak tau alasan di balik beliau menerapkan hal seperti itu kepada para muridnya namun klw boleh jujur aku lebih merasa nyaman dengan dosen seperti beliau.
Bukan Kharakteristik beliau saja yang unik,metode pembelajaranya pun menurut saya juga unik, kami para mahasiswa tidak di berikan landasa dan teori teori namun kami para mahasiswa di suruh mencari fakta di lapangan, kami emang tidak belajar tentang teori2 kewarganegaraan namun kami melihat proses pelaksanaan dan proses-proses dari kewarganegaraan itu sendiri, di karenakan kami harus mencari fakta di lapangan dengan cara wawancara sehingga tanpa di sadari kami mahasiswa harus menerapkan manajemen waktu itu sendiri dan memaksa kami yang cuma berbaring dengan guling untuk melihat dunia di luar sana, sungguh metode yang sangat bagus yang di terapkan oleh pak edi.
Metode pembelajaran yang di berikan kepada mahasiswa sebenarnya sangatlah simple, tapi jujur saja menurut saya hal itu sangat sulit dan menyenangkan, kami sebagai mahasiwsa harus mengatur waktu untuk melihat lapangan dan mencari targer untuk di wawancarai, namun dengan metode ini membuat kami melihat kejadian kejadian yang ada di sekitar kita,bukan hanya itu kami para mahasiswa di didik agar berani mengajukan pertanyaan kepada oranglain yang di mana sangat membantu dalam perkembangan kharakter mahasiswa, kami juga mendapat banyak kenalan baru dengan menggunakan metode ini.
Kami para mahasiswa tidak hanya di ajarkan untuk percaya diri di luar sana,namun kami para mahasiwsa juga di ajarkan untuk menulis dengan baik,yang dimana kasus-kasus yang kita dapatkan di lapangan.
Menurut saya pribadi,saya suka cara mengajar pak edi yang di mana pengalaman pengalaman saya belajar tentang Pancasila,pkn yang di mana kita harus menghafal memahami konteksnya, sehingga membuat saya berfikiran di awal bahwa pelajaran kewarganegaraan itu tidak seru bahkan konteks atau teori yang ada di buku tidak terlihat nyata,namun setelah saya masuk di kelas pak edi,saya lebih menghargai toleransi tanpa perlu membaca bagiaman cara menjadi toleransi namun saya sudah melihat seperti apa toleransi di indonesia, tata cara yang di berikan pak edi memberitahu bahwa kewarganegaraan itu sangatlah penting dan nyata.
Semakin lama saya melihat kewarganegaraan di masyarakat membuat saya semakin cinta akan negara ini,negara yang cinta damai, maka mahasiswa akan berfikir bahwasanya pelajaran mengenai negara seperti pkn,Pancasila,kewarganegaraan benar benar nyata dan terjadi masyrakat. Hal itu dapat membuat saya lebih tekun dalam mempelajari kehidupan bermasyarakat di Indonesia dan semoga pemuda pemudi Indonesia tetap menajaga budaya yang baik ini sampai seterusnya.
Menginggat banyak kasus atau kejadian di Indonesia,seperti teroris, perang saudara,intoleran yang di lakukan oleh para pemuda pemudi memberitahu bahwasanya menurunya tingkat Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia,hal tersebut pasti karena suatu sebab,mungkin mereka tidak menyadari akan pentingnya kewarganegaraan itu dan kesatuan bangsa ini.
Pesan saya adalah, terimakasih pak edi, mohon kedepanya senantiasa mempertahankan metedone pembelajaran seperti ini, sehingga mahasiswa seperti kami tidak lupa akan pentingnya bersosialisasi di masyrakat, Adapun tambahan dalam metode pembelajaran, mungkin dengan mengadukan argumen para mahasiswa sehingga di situ pasti terdapat pembahasan yang sangat menarik saat pembelajaran.Â
Semoga dengan ini, kami memberitahukan bahwa pelajaran kewarganegaraan itu seru, bila di lakukan dengan benar dan tepat bila mencari kebenarannya, sehingga kita dapat menjaga kewarganegaraan yang berada di indonesia, dengan menjadi pemuda pemudi bangsa yang baik dan benar yang dapat membanggakan untuk negara"OK"Â
-Sekian terimakasih-