Mohon tunggu...
naufal sulthan
naufal sulthan Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

asdkasndkas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teroris Bukanlah Kebenaran, Hanya Memanfaatkan Perbedaan yang Ada untuk Mencapai Tujuannya

9 April 2021   07:57 Diperbarui: 9 April 2021   08:09 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang kau pikirkan setelah mendengar teroris?

Kejahatan,Kerugian,Pembunuhan,Agama,Politik?..Seperti yang kita teroris adalah sekolompok atau individu yang di mana mereka melakukan aksi kejahatan yang di mana membuat para masyrakat merasa terancam atau terteror, Apakah kalian sudah melihat berita akhir-akhir ini? Telah terjadinya aksi teroris pada tanggal 28 Maret 2021 yang di mana aksi tersebut di lakukan di gereja katredal di makassar dengan melakukan bom bunuh diri, aksi teroris itu di lakukan oleh sepasang kekasih suami istri, sepasang kekasih itu di duga mengikuti atau mempunyai hubungan organisasi terorisme yang bernama Jamaah Ansharut Daulah(JAD) yang aksi teroris itu sendiri membuat kerusakan dan terdapat korban di dalamnya.

            Aksi yang di lakukan oleh kedua sepasang itu sangatlah tidak bisa di duga maksud sebenarnya, hal itu membuat pertanyaan bagaimana pola fikir teroris tersebut, pada dasarnya kita akan berfikir bahwa mereka telah di cuci otaknya, namun kita bertanya tanya bagaimana bisa seseorang di cuci otaknya?semudah itu kah? Sehingga dia berani memutuskan untuk membunuh,bunuh diri padahal semua agama mengajarkan kebaikan. Bahkan di agama saya yaitu islam mengajarkan bahwa bunuh diri adalah salah satu dosa besar. Lalu atas dasar apa teroris atau orang tersebut melakukanya, padahal setiap agama melarangnya? Pertanyaan itu saling menyambung satu sama lain sehingga membuat pertanyaan, apa tujuan sebenarnya teroris itu sendiri?

Untuk pendapat pribadi ku sendiri, hal tersebut di karenakan seseorang telah kehilanggan cahaya dalam pandanganya, seseorang mencari keberadaan cahaya tersebut namun dia tersesat karena awan menutupi pandanganya, dan seseorang pun menyalurkan tanganya, jalinya dan tanganya saling menguat dan saling membibing sehingga dia melupakan dan berhenti mengejar cahaya yang tertutup awan dan orang tersebut pun memberikan cahaya baru kepadanya namun hal itu adalah sesat atau kesalahan.

Dari podcast Deddy Corbuzier di youtube nya, Dari pernyataan Ustadz sofyan menyatakan bahwa dia membutuhkan waktu sekitar 1hingga 2jam untuk menjadikan seseorang menjadi teroris  serta lebih mudah bila targetnya memiliki masalah pribadi. Dan dari pernyataan tersebut membuat kita bertanya tanya bagaimana cara? Kok bisa? Dan Ustdaz sofyan pun memeberikan jawabanya seperti ini, di saat melakukan cuci otak maka dia akan membalikancara berpikir korban. Seperti pertama akanya di baliknya cara mindset berpikir korban, misalnya berjuang sakit, tidak berjuang sakit, dan berikutanya atau kedua sepertu jika dulu kita berani mati untuk sesuatu yang tidak jelas, kayak maksiat, kenapa hari ini kita tidak mau berani mati untuk membela agama Allah?

Seperti itulah kemungkinan kemungkinan yang di lakukan terorisme dalam mencuci otak anngota baru atau orang yang lagi kehilangan arah, tidakan terorisme pada 28 maret 2021 tersebut tidak berhenti di situ, setelah beberapa hari dari kejadian tersebut pada tanggal 31 bulan maret 2021 di Jakarta juga ikut terkana aksi terror dati teroris yang dimana seorang ibu-ibu menunjukn senjata api dan menodongnya ke petugas keamanan sehingga membuat teroris itu mati tertembak. Namun ada kejangalan di kejadian tersebut seperti yang di ucapkan Dedy Corbuzer pada youtube nya bahwa senjata yang di bawak oleh ibuk-Ibuk tersebut adalah airsoft gun yang di mana airsoft itu senjata gas, pertanyaanya ibuk-buk tersebut atau panggil saja teroris tersebut menyusup dengan tembak airsoft yang di mana senjata tidak layak untuk di buat membunuh orang, dan pertanyaan berikutnya apakah teroris itu tau bahwa senjata tersebut adalah airsoft?

Kita dapat menyimpulkan bahwa impact yang di berikan cuci otak itu sendiri sangatlah besar, seorang ibuk-ibuk yang di mana memiliki anak suami dan keluarga berani mengorbankan nyawanya, Bukan kah itu seram? Bakat-bakat menjadi teroris di karenaka sikap intoleran  dan radikal itu sendiri yang di para mahasiswa banyak memiliki hal tersebut.

Permasalahan permasalahan yang ada dapat di jadikan alasan teloris yang terutama adalah toleransi, perbedaan pendapat membuat kita tidak saling menghargai membuat kita masuk ke jalur radikal. Alasan perbedaan pendapat tidak dapat di jadikan sebagai alasan untuk saling membunuh atau merugikan, terkadang agama suka di bawak-bawak oleh teroris itu sendiri namun dia tidak paham dengan agamanya tersebut. saya pernah mendengar tapi udah dulu, demi menjelekan nama agama ada yang rela mengganti agamanya dan menjadi teloris agar agama tersebut di pandang buruk, sangat tidak di puji kelakuan yang dia lakukan. Membawa nama agama sebagai jalur teloris adalah hal yang salah, di sebabkan agama itu sendiri tidak mengajarkan tentang aksi aksi yang di lakukan teloris, menurut ku teloris emng bertujuan merusak citra agama itu sendiri, dengan memanfaatkan perbedaan di menginginkan kekuasaan,kegaduhan di dunia ini.

Oleh sebab itu marilah kita Saling bertoleransi,kuatkan iman pahami agama mu dan percayalah dengan nkri agar kita bisa membedakan yang benar dan yang salah.

Sekian terimaksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun