KARANGANYAR - Meskipun pandemi covid-19 sudah berangsur-angsur membaik dan jumlah kasus terpapar virus ini sudah menurun drastis, tapi masyarakat dihimbau untuk tidak kendor dan tetap mematuhi protokol kesahatan 5 M. Adapun prokes 5 M sebagai berikut yang pertama cuci tangan menggunakan sabun, pakai masker, menjaga jarak minimal 1 meter, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Dengan cara itu pemerintah berharap kedepannya pandemi ini akan segera berakhir.
Sama seperti yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dari Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo bernama Naufal Dhia Aryasta, dalam progam kerja tunjuangan KKNnya yang dia lakukan di rumahnya di dusun Ngesep Kidul, desa Wonokeling, kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dalam proker tunjangannya itu, Naufal sangat antusias untuk memberi edukasi ke masyarakat mengenai bahaya virus covid-19. Hal ini sesuai dengan tema KKN yaitu pendidikan di masa pandemi covid-19.Â
Dalam prokernya itu, Naufal berfokus pada progam bagi masker dan handsanitizer untuk pedagang-pedagang umkm di desanya sekaligus sosialisasi virus covid-19. Dia juga menyebar pamflet prokes 5 M di tempat-tempat umum seperti pasar, masjid, kamar mandi umum, dan pos kamling. Prokernya itu dilakukan setiap satu minggu sekali tepatnya setiap hari sabtu di jam 4 sore. Dengan bantuan remaja sekitar, progam kerja ini terlaksana dengan baik sampai berakhirnya KKN periode 2 di tahun 2022 ini.
Untuk kedepannya semoga kegiatan ini masih bisa dilanjutkan walapun tidak menyangkut progam dari Universitas. Masyarakat diharpakan untuk sadar bahwa virus ini benar-benar nyata dan sudah banyak memakan korban jiwa yang luar biasa jumlahnya. Masyarakat juga dihimbau untuk tidak termakan berita hoax yang bertebaran di internet. Tetap patuhi protokol 5 M guna kelancaran untuk mengakhiri pandemi covid-19.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H