Jaman yang sudah berbeda membuat beberapa barang berharga dulu jadi tak guna walaupun mungkin masih ada yang merawatnya, ketika di jamannya banyak yang memerlukanya bahkan seperti barang yang tak lekang oleh waktu karena sangat bermanfaat. Tetapi hanya segelintir orang yang mempunyai barang ini. Iya , barang ini bernama mesin tik.
Mesin ketik atau mesin tik adalah mesin, atau alatelektronik dengan sebuah set tombol-tombol yang, apabila ditekan, menyebabkan huruf dicetak pada dokumen, biasanya kertas. Dari awal penemuannya sebelum tahun 1870 sampai pada abad 20, mesin ketik banyak digunakan oleh para penulis profesional dan pekerja di kantor. Sejak saat itu, mesin ketik telah menjadi bagian dari bisnis perusahaan dan menjadi produk komersil di seluruh dunia. Walaupun masih populer dengan beberapa profesi, seperti penulis, mesin ketik fungsinya telah teralihkan dengan kehadiran mesin lain. Pada akhir dasawarsa 1980-an, mesin pengolah kata dan komputer pribadi (personal computer) telah menggantikan fungsi mesin ketik di beberapa negara di dunia bagian barat. Walaupun demikian, mesin ketik masih digunakan di beberapa negara tertentu di dunia hingga saat ini.link
Ternyata keluarga kami pun mempunyai mesin ini. Saya memisahkannya ketika sedang membersihkan gudang. Ketika kakek nenek dulu sering di pakai dikarenakan mereka salah satu dari kepengurusan di Masjid Agung yang membutuhkan mesin ini untuk keperluan surat menyurat . Tetapi sekarang mesin ini tak terawat dengan baik sehingga di simpan di gudang dan tak termanfaatkan lagi. Beberapa Tombol yang  sudah hilang dan ketika di tekan pun sudah macet.Â
Disamping itu ada kelebihan dari mesin tik ini yaitu mempunyai besi yang kuat dan berat. Dijamin barang dulu itu yang terbuat dari besi masih kuat dan awet bila dinrawat dengan benar. Ah sayang sekali barang lama ini sudah tak terpakai dan sekarang hanya tersimpan di gudang. Andai barang ini masih terawat mungkin bisa menghasilkan seperti pada jamannya sampai membuat teks proklamasi untuk kemerdekaan indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H