Sebelum adanya WhattsApp dan Line masyarakat biasanya berkomunikasi dengan kerabat, sahabat, dan keluarga dengan menggunakan SMS. Dimana kita harus membeli pulsa dahulu untuk mengirim pesan.Â
Biasanya kita sering menggunakan tanda baca untuk mengekspresikan tulisan kita. Seperti tanda seru (!) untuk mengkspresikan kalau kita sedang marah atau sedang emosi, tanda tanya (?) untuk mengekspresikan kebingungan, dan tanda titik dua digabungkan dengan kurung tutup ( :) ) mengekpresikan bahawa kita sedang bahagia dan masih banyak lagi. Tapi setelah adanya WhatssApp tanda baca tadi yang sering digunakan untuk berekspresi mulai tergantikan dengan emoticon.Â
Emoticon sendiri adalah karakter-karakter yang terdiri dari gambar-gambar, makannya melalui emoticon eksprsi dapat diungkapkan dengan emosi baik secara grafis da relevan dengan ekspresi asli atau ekspresj fisiologis.
Penggunaan emoticon merupakan suatu perubahan budaya dalam komunikasi digital.Â
Emoticon yang awalnya sering digunakan untuk pemanis pesa, kini dapat juga menggantikan peran dari tanda baca tersebut. Emoticon dapat membantu agar pesan yang kita kirim tidak lagi menjadi monoton yang bisa saja menjadikan si penerima pesan menjadi salah tafsir dengan pesan yang kita kirimkan.
Selain itu emoticon di WhatsApp juga bisa memberikan sedikit warna dalam menulis pesan. Seperti Ketika kita membalas pesan kepad teman kita dengan kata "oke" mungkin terkesan agak cuek, apalagi yang membalas pesan kita doi sendiri kan. Tetapi dengan ditambahkan dengan emoticon dapat membantu pesan yang tadinya terkesan cuek bisa berubah menjadi lebih ekspesif.Â
Emoticon berperan penting pada komunikasi digital. Dapat menjadkan sebuah pesan menjadi lebih berwarna dan ekspresif. Emotikon juga dapat menggantikan tanda baca dan itu akan membuat lebih efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H