Akhir-akhir ini platrform streaming berabayar "NETFLIX" menjadi salah satu aplikasi yang banyak diminati oleh kalangan menengah keatas, munculnya Netflix dalam industri hiburan menjadi bukti nyata dari praktik komodifikasi konten hiburan di era digital seperti saat ini.
       Konsep komodifikasi itu sendiri menurut Mosco merupakan proses transformasi produk atau jasa yang diberikan menjadi bernilai di jual pasaran, praktik komodifikasi ini menekankan untuk menstransformasikan nilai guna dari suatu produk menjadi nilai jual yang dapat dipertukarkan berdasarkan penetapan harga pasar (Nur Amala, 2024)
Platform netlix sudah banyak merubah para penonton dalam mengakses film, sinetron, movie action, bahkan acara documenter. Dimana awalnya format hiburan tersebut dalam bentuk fisik siaran TV menjadi layanan berlangganan berbayar berbasis internet.
Menurut (Yasmin, dkk, 2022) hadirnya aplikasi layanan streaming seperti Netflix membuat banyak peruabahan di Masyarakat dalam memilij tayangan hiburan untuk disaksikan, mengemas banyak program tayangan dalam satu aplikasi dan kita dapat menontonnya tanpa batas waktu, dan tentunya tidak perlu khawatir jika tertinggal dalam acaranya karena memang bisa diputar kapan kita inginkan, hal tersebut menjadi daya Tarik tersendiri dari masyarakat akhir-akhir ini
Adegan hiburan yang berasal dari film-film dan serial TV yang ditayangkan oleh NETFLIX tersebut dikomodifikasi menjadi alat promosi untuk menghasilkan profit yang lebih besar. Netflix tidak hanya menjadi aplikasi streaming yang menayangkan konten fim atau serial tv lainnya, namun juga mentransformasikan konten tersebut menjadi meme atau konten gambar sebgai komoditas media jejaring sosial (Nur Amala, 2024)
       Namun dalam praktiknya, meskipun NETFLIX menawarkan kenyamanan dan banyak-nya varian content yang disajikan, ternyata itu hanya menjadi konsumsi dari beberapa kalangan saja, terutama bagi kalangan menengah keatas yang memang secara fasilitas dan kemampuan sangat memadai, baik dari usia Gen Z, Milenial, bahkan sampai orang tua.
       Masyarakat khususnya Gen-Z kini sudah beralih ke aplikasi platform streaming karena platform tersebut memberikan kemudahan akses serta keberagaman konten, salah satu aplikasi streaming yang menjadi pelopor dan memiliki banyak peminat adalah NETFLIX (Yasmin, dkk, 2022).
Tetapi ada kesenjangan akses yang dirasakan oleh kalangan menengah kebawah sehingga tidak dapat menikmati layanan streaming tersebut. Ada beberapa factor yang menjadikan Netflix sulit diakses oleh kalangan menengah kebawah , yakni:
1. Biaya Langganan yang Relatif Tinggi
Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, biaya langganan Netflix menjadi beban tambahan. Di Indonesia, harga paket standar Netflix bisa lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran rata-rata untuk hiburan tradisional seperti televisi gratis.
2. Ketersediaan Alternatif Gratis
Kalangan menengah ke bawah lebih memilih hiburan dari sumber yang gratis seperti televisi nasional, YouTube, atau situs streaming ilegal. Sumber-sumber ini tidak memerlukan biaya berlangganan dan dapat diakses dengan lebih mudah.