Mohon tunggu...
Naufa Lubabah
Naufa Lubabah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

SMAIT NURUL FAJRI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Simbolis dalam Motif Batik Jawa

7 Agustus 2024   19:30 Diperbarui: 7 Agustus 2024   20:27 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batik menjadi busana asli Indonesia yang memiliki beragam jenis, motif dan warna yang khas. Kain batik merupakan kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Dalam setiap corak batik mengandung sejarah dan nilai-nilai tradisi dari daerah asal batik itu sendiri. Keunikan yang indah dari batik membentuk karakter bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain sehingga dapat menjadi jati diri bangsa.

Batik adalah teknik pewarnaan kain yang telah digunakan selama berabad-abad di berbagai bagian dunia, termasuk Indonesia, Mesir, dan China. Teknik ini paling populer di Indonesia, di mana batik telah menjadi bagian integral dari budaya dan sejarah negara itu. Oleh karena itu, batik sudah menjadi ikon Indonesia yang tak terkalahkan di kalangan masyarakat domestic . Dalam upaya menjaga kelestarian budaya batik, masyarakat Indonesia menggunakannya sebagai busana.

Asal-usul batik di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke abad ke-9, ketika pedagang Arab datang ke pulau Jawa dan membawa teknik pewarnaan kain dari Timur Tengah. Namun, teknik pewarnaan kain ini kemungkinan telah digunakan oleh penduduk asli Jawa sebelum kedatangan pedagang Arab. Pada abad ke-19, batik mulai diperdagangkan secara luas di Eropa, di mana menjadi populer di kalangan para seniman dan kolektor. Pada abad ke-20, batik mulai diperdagangkan secara internasional, dan menjadi populer di seluruh dunia.

Pada mulanya budaya membatik merupakan suatu adat istiadat yang turun menurun, hal tersebut menyebabkan suatu motif batik biasanya dapat dikenali dari asal daerah ataupun asal keluarganya. Beberapa motif batik dapat menandakan status/derajat seseorang, bahkan hingga sekarang beberapa motif batik tradisional hanya dapat dipakai oleh keluarga kerajaan seperti keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Terdapat banyak sekali jenis dan corak dari suatu batik tradisional, akan tetapi motif dan ragamnya sesuai dengan filosofi dan budaya dari masing-masing daerah. Kekayaan Budaya Indonesia yang fantastis menjadi pemicu terciptanya berbagai motif dan jenis batik tradisional dengan keunikannya tersendiri. Sesuai dengan perkembangan jaman batik juga mulai berkembang jenisnya, yang awalnya hanya berupa batik tulis sekarang sudah terdapat banyak batik, antara lain adalah Batik Ikat Celup, Batik Cap, Batik Printing dan Batik Sablon.

Tidak hanya jenis motifnya yang sangat beragam, di setiap motif batik juga memiliki filosofi serta maknanya masing-masing yang tidak sama satu dengan lainnya. Mayoritas tiap-tiap daerah yang ada di Indonesia memiliki motif batik tersendiri, hal ini menyebabkan motif tertentu akan diberi nama berdasarkan daerah asalnya. Sebagai contohnya yaitu batik motif Cirebon, Banyumas, Pekalongan, dan lain-lain. Motif yang bermacam-macam ini juga akan dipengaruhi oleh ciri khas dan makna yang ingin disampaikan dari setiap daerah.

Sebagai contoh yaitu motif Sekar Jagad. Motif yang berasal dari Yogyakarta ini sangat khas Indonesia dikarenakan adanya bentuk pulau-pulau yang menggambarkan peta dunia pada motifnya. Kedua, ada motif Sidomukti Magetan, motif ini bergambar bambu yang berfilosofi akan pada adanya ketenangan lahir dan batin. Biasanya batik ini digunakan pada upacara adat ataupun untuk menghadiri acara resmi. Ada pula motif Batik Sidoasih, motif ini bermakna agar manusia bisa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama manusia dan makhluk hidup. Motif tersebut biasa digunakan saat acara pernikahan oleh pengantin wanita.

Dengan demikian, batik telah menjadi bagian penting dari budaya Indonesia selama berabad-abad dan telah menjadi simbol identitas dan warisan budaya negara tersebut. Batik memiliki motif yang berbeda-beda di daerahnya masing-masing. Kain batik yang unik dan beragam mencerminkan keberagaman budaya dan makna di setiap simbolnya. Batik memiliki teknik pembuatan yang berbeda-beda sehingga menghasilkan motif yang unik sebagai kearifan lokal. Kearifan lokal akan terus lestari apabila masyarakat Indonesia menggunakan batik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kami membutuhkan kreativitas para desainer Indonesia untuk terus mengembangkan motif batik dan mengkreasikan model pakaian dari batik. Sehingga, masyarakat Indonesia menggunakan batik dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun