15 Juni lalu, saya bersama kakak dan adik saya memutuskan untuk melanjutkan acara backpacker-an kami ke Krabi (sebelumnya kami habis jalan-jalan di bangkok). Sekitar pukul 4 sore kami tiba di Bandara Don Mueng untuk terbang melalui penerbangan domestik ke Krabi. Menuju Krabi bukan tujuan yang saya duga sebelumnya, memangnya siapa yang tau Krabi? kebanyakan orang jalan-jalan ke Thailand setelah menyusuri Bangkok kemungkinan beralih ke Phuket, kakaknya Krabi yang sudah lebih dulu terkenal. Tapi ternyata perjalanan ke Krabi cukup membuat perjalanan kami benar-benar lengkap dan menyenangkan.
Krabi merupakan suatu daerah di Thailand yang memiliki populasi muslim yang cukup besar. Jadi, kalau di Bangkok kami cukup kesulitan mendapatkan makanan halal/halal food bahkan di sevel sekalipun, di Krabi tidak perlu susah-susah mencari makanan halal. Banyak sekali pedagang kaki lima yang menjajakan makanan halal dan pedagangnya juga berkerudung. Adapula restoran cepat saji seperti KFC yang halal dimana pelayannya ada juga yang berkerudung, jadi makannya juga tidak perlu was-was. Ya, di Krabi meskipun tidak banyak, tetapi kita dapat menemukan warga lokal muslim yang berkerudung.
Setibanya di Bandara Krabi, kami langsung menuju konter shuttle bus dengan tujuan Ao Nang (Salah satu pantai wisata di Krabi). Penginapan kami memang mengarah ke Ao Nang. Kami menginap di No.7 Guest House, sebuah guest house murah, bersih, dan sangat strategis. Harganya sekitar 1200 Baht sudah plus satu extra bed, kamar mandi di dalam, dan sebuah balkon yang menghadap ke dermaga beserta hutan mangrove. Luar biasa.
Saat itu sudah malam. Beruntung, di dekat penginapan kami, terdapat sederetan pedagang kaki lima yang menjual makanan halal. Alhamdulillah... cukup berjalan kaki 3 menit saja dan kami dapat dengan mudah mencicipi Padthai makanan khas Thailand ala pinggir jalan Krabi. Sedap. Tidak perlu khawatir salah pilih, karena di antara pedagang-pedagang itu diberi batas antara makanan halal dan non halal. Soal harga, untuk setiap porsi setiap makanan di sana kira-kira 50 baht saja.
Esok harinya, keberuntungan selanjutnya, di daerah penginapan kami juga terdapat tempat sewa motor khusus turis. Sewa motor ini harganya 150 baht untuk satu hari/24 jam. Ohya, kalau mau sewa helm ada biaya tambahan 20 baht/helm. Dengan harga demikian, kita puas menggunakan motor tersebut keliling Krabi kemana saja kita suka. Di sana nanti akan disediakan peta gratis sebagai petunjuk jalan kita. Pertama kali ambil motor, bensin sudah terisi penuh dan ketika dikembalikan harus dalam keadaan penuh juga ya. Udara Krabi yang kala itu sejuk, membuat perjalanan motor-motoran kami benar-benar memanjakkan jiwa. *alah.