Kau hadir sebagai tempat persinggahan buah pikiran kami, Kau tawarkan tempat berteduh bagi luapan hati kami, Kau juga yang menghubungkan tali silaturahmi kami... Tapi tahukah engkau? Kau telah merenggut kebebasan kami, Kau telah menggoreskan luka pada karya kami.... Karya kami tak mengenal batas kata, Panjang atau pendek bukanlah persoalan, Coretan kami bukanlah sebuah lukisan, yang terbatas pada ukuran bingkai... Tulisan kami, puisi kami . . . Ku kumpulkan kata-kata indah yang tersebar dalam pengalaman, Ku susun tiap deret bait penuh perasaan dan penghayatan... Penuh pengorbanan, ,, Saat aku tak sanggup melukiskannya, Sesekali air mata terurai tanpa ku sadari, Sebuah luka, penyesalan dan keputusasaan... Terima kasih kompasiana, ,, atas kemuliaan niatmu, atas prestasi yang kau torehkan... Terima kasih Kau telah mengabaikan perasaan kami, Karena kami bukanlah seorang seniman ternama, Karena puisi kami merupakan hasil karya terbuang... ----- ***** ----- Ini puisi kami, bukanlah puisimu Walau kau adalah tuan tanah Tapi ini adalah hubungan simbiosis Kau butuh kami, kami juga butuh engkau Jadi mari kita sama-sama menghargai satu sama lain... puisi gaya bebas tak kenal batas kata, , ,by Natsu Kun Fairy Tail
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H